Jelang Ramadan, Warga Saling Lempar Air dan Cuci Karpet Masjid

Ritual tradisi bajol banyu ini menjadi simbol menyucikan diri sehingga dalam menjalankan ibadah puasa bisa mendapatkan hati yang bersih.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Jun 2015, 02:46 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Magelang - Menyambut datangnya bulan Ramadan, di Magelang, Jawa Tengah warga melakukan tradisi padusan diteruskan dengan saling lempar air.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (15/6/2015), meski dalam kondisi basah kuyub warga sangat menyenangi acara ini. Menurut mereka, ritual tradisi bajol banyu ini menjadi simbol menyucikan diri sehingga dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan bisa mendapatkan hati yang bersih dan tidak mudah tergoda dengan hal-hal yang buruk.

Selain itu dengan berbaurnya warga dapat semakin mempererat tali silaturahmi terhadap warga lainnya.

Sementara itu, sejak pagi hingga sore hari ribuan warga memadati mata air umbul senjoyo di Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

Mereka membawa karpet dan tikar yang dibawa dari masjid maupun musala di daerahnya masing-masing untuk dicuci.  Ini adalah bagian dari persiapan menghadapi ibadah di bulan Ramadan agar lebih bersih dan nyaman hingga khusyuk untuk beribadah.

Selain telah menjadi tradisi tahunan, cuci karpet dan tikar jelang Ramadan ini juga bertujuan sebagai wahana wisata yang murah dan juga menyenangkan. Selesai mencuci, biasanya mereka langsung mandi di sendang sambil menunggu kering karpet yang dicuci. (Mar/Ali)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya