Liputan6.com, San Francisco - Harga emas kembali naik pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) setelah dua hari mengalami tekanan yang cukup dalam. Kenaikan harga emas dipicu oleh pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) karena ada sedikit ketidakyakinan dari pelaku pasar bahwa pertumbuhan ekonomi negara tersebut akan sesuai dengan rencana.
Mengutip marketwatch.com, Kamis (2/4/2015), harga emas untuk pengiriman Juni yang merupakan kontrak teraktif di pasar berjangka naik US$ 25 atau 2,1 persen sehingga menetap di level US$ 1.208,20 per ounce. Sebelumnya, dalam dua hari berturut-turut harga emas selalu lebih rendah dari level US$ 1.200 per ounce. Sedangkan harga perak untuk pengiriman Mei juga naik 46 sen atau 2,03 persen menuju US$ 17,06 per ounce.
Kenaikan harga emas tersebut dipicu karena pelemahan nilai tukar dolar AS. Mata uang tersebut melemah kurang lebih 0,2 persen terhadap mata uang utama lainnya. Dengan pelemahan dolar tersebut membuat investor yang bertransaksi menggunakan mata uang selain dolar AS bisa meraih keuntungan karena lebih murah.
Pelemahan dolar AS tersebut dipicu oleh beberapa sentimen. Tetapi sentimen utama yang mempengaruhinya adalah data yang dikeluarkan oleh ADP Research Institute yang menunjukkan bahwa data mengenai pembayaran gaji perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat hanya bertambah sedikit.
Dalam data tersebut hanya ada 189 ribu pekerja baru pada Maret kemarin. Jumlah tersebut berada di bawah dari konsensi yang dibuat oleh para ekonom yang memperkirakan penambahan pekerjaan baru mencapai 220 ribu pekerja. Artinya, ada selisih yang cukup besar yaitu mencapai 31 ribu pekerja.
Data yang dilansir oleh ADP Research Institute tersebut mendahului data yang akan dikeluarkan secara resmi oleh Departemen Tenaga Kerja AS. Rencananya, Pemerintah AS akan mengeluarkan data tersebut pada Jumat nanti.
Sebuah laporan terpisah menunjukkan bahwa data manufaktur pada Maret sedikit mengalami perlambatan. Angka data manufaktur tersebut terus melambat sejak Mei 2013 lalu. The Institute for Supply Management’s index turun menjadi 51,5 dari 52,9 di bulan sebelumnya.
Kemarin, harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi US$ 1.185,70 per ounce, sementara emas untuk pengiriman April menetap susut US$ 1,70 menjadi US$ 1,184.80 per ounce.
Harga emas telah jatuh 3 persen sejak menyentuh posisi di atas $ 1.200 per ounce selama 3 minggu, pekan lalu setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen, mengisyaratkan kenaikan suku bunga kemungkinan bisa berlangsung akhir tahun ini.
Pernyataan Yellen tentang kenaikan berkelanjutan dalam perekonomian AS menghentikan reli harga emas selama tujuh hari, ini kenaikan terpanjang beruntun sejak 2012. Kenaikan telah didorong harapan The Fed akan mengambil langkah lambat terkait kenaikan suku bunga AS. (Gdn)
Dolar AS Melemah, Emas Kembali Berjaya
Harga emas untuk pengiriman Juni yang merupakan kontrak teraktif di pasar berjangka naik 2,1 persen menetap di level US$ 1.208,20 per ounce.
diperbarui 02 Apr 2015, 07:40 WIBIlustrasi Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jangan Lewatkan Pintu Berkah Spesial di Indosiar Senin 29 April 2024 Melalui Live Streaming Pukul 16:00 WIB
Cek Tanggal Merah Mei 2024, Siap-Siap Libur Panjang
Australia Bakal Setujui ETF Bitcoin Spot Pertama di Akhir 2024
PDIP Sengketakan Hasil Pileg PSI dan Demokrat di Papua Tengah, Minta MK Ubah Jadi 0
VIDEO: Berani Berubah: Pemuda Asal Semarang Cuan dengan Ubah Hama Eceng Gondok Jadi Kerajinan
Mengenal Subak, Kearifan Lokal Bali yang Bakal Dikenalkan dalam World Water Forum ke-10
14 Cara Mencegah Cacar Air Agar Tak Bertambah Banyak, Hindari Pakaian Ketat
VIDEO: Lagi, Aktor Sinetron Rio Reifan Ditangkap Usai Dinyatakan Positif Narkoba
Sentimen Ini jadi Fokus Pasar Jelang Pertemuan The Fed
Label Internasional Dicabut, Bandara Banyuwangi Terancam Tidak Bisa Berangkatkan Jemaah Umrah
Joe Biden dan Donald Trump Mengaku Siap Kembali Berdebat untuk Pilpres AS
Potret Annisa Pohan di Acara Perayaan HUT ke-10 Ikawati ATR/BPN, Penuh Kharisma