Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA mendapat bantuan fasilitas pembiayaan modal dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia senilai US$ 48,7 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk memproduksi pesanan dari Bangladesh.
Sekretaris Lembaga Indonesia Eximbank, Sunu Widi Purwoko menjelaskan, pesanan kereta dari Bangladesh tersebut berupa kereta penumpang Bangladesh Railway. "Jadi fasilitas pinjaman ini akan digunakan INKA untuk proyek pengadaan 150 unit kereta penumpang," kata seperti dikutip dalam laman resmi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Minggu (29/3/2015).
Untuk mendapatkan proyek tersebut, INKA sendiri telah mengikuti lelang pada tahun 2014 bersama dua produsen lain dari India dan China yakni Rites Ltd dan CSR Nanjing Puzhen Co Ltd. Lalu, INKA ditetapkan sebagai pemenang lelang dengan pengadaan 100 MG (Meter Gauge) dan 50 BG (Broad Gauge) gerbong penumpang.
"Kontrak tersebut ditandatangani pada 27 November 2014 dengan nilai kontrak sebesar US$ 72,4 juta," kata dia.
Sebagai informasi, beberapa proyek di luar negeri telah diselesaikan oleh INKA. Sebut saja Freight Wagon yang dipesan oleh Malaysia, Locomotive-GE Lokindo yang dipesan oleh Filipina, Ballast Hopper Wagon di Thailand, Flat Wagon untuk Singapura), Passanger Coach pesanan Bangladesh, Blizzard Center Sills dan Container Wagon Bodies dipesan oleh Australia.
Dengan kemampuan tersebut, INKA diproyeksi memperoleh proyek senilai Rp 1,44 triliun pada 2015, dengan sebanyak 48 persen dari total proyek tersebut terkait dengan kegiatan ekspor. Dia menambahkan, dengan itu pula yang membuat Indonesia Eximbank yakin untuk memberikan fasilitas modal.
"Indonesia Eximbank berkomitmen memberikan bantuan pembiayaan infrastruktur pendukung ekspor maupun pembiayaan dengan skema buyers credit atau overseas financing agar jumlah eksportir meningkat dan memberikan kontribusi terhadap ekspor nasional," tandas dia. (Amd/Gdn)
Penuhi Pesanan dari Bangladesh, INKA Dapat Pinjaman US$ 48,7 Juta
INKA diproyeksi memperoleh proyek senilai Rp 1,44 triliun pada 2015, dengan sebanyak 48 persen dari total proyek tersebut terkait ekspor.
diperbarui 29 Mar 2015, 13:31 WIB(Fotografer: Pebrianto Eko Wicaksono/Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Polda Sulut Bantah Isu Kapolresta Manado Terima Setoran Rp10 juta dari Pengusaha Tambang untuk Pekerjakan Brigadir RAT
140 Quotes Singkat Keren Tentang Kehidupan, Jadi Motivasi dan Bangkitkan Semangat
Indonesia Menang Telak dari Uzbekistan soal Ini
Gelar TEY 2024, Toyota Fokus pada Upaya Dekarbonisasi
2 Bandara Tutup Sementara karena Gunung Ruang Erupsi, Jarak Rekomendasi Diperluas Jadi 7 Km
Harga Saham BBRI Menghijau Sesi I Hari Ini 30 April 2024
Anies Baswedan Gelar Halal Bihalal Timnas AMIN, Cak Imin hingga Tom Lembong Hadir
Saksikan Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Selasa 30 April 2024 Via Live Streaming Pukul 13.30 WIB
PM Anthony Albanese Sebut KDRT di Australia Sebagai Krisis Nasional
Erick Thohir: Perjuangan Belum Berakhir, Mari Doakan Garuda Muda Terbang Tinggi
VIDEO: Konser Selama 2 Hari di Jakarta, IU Berjanji akan Kembali Lagi ke Indonesia
Pengakuan Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia U-23 Digilas Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024