RI Genjot Pasar Ekspor Perhiasan Ke Hong Kong

Kemendag mempromosikan produk perhiasan dengan berpartisipasi dalam Pameran Hong Kong International Jewellery Fair 2015.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Mar 2015, 08:57 WIB
MMNI akan menampilkan beragam desain hingga koleksi perhiasan dan aksesoris yang berkualitas daroi seluruh wilayah Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Perhiasan yang terbuat dari logam, rupanya tidak hanya diminati di dalam negeri, perhiasan ini juga menjadi incaran di pasar global. Tren ekspor perhiasan ini pun terus tumbuh dengan mengalami pertumbuhan drastis sebesar 70,12 persen dalam lima tahun terakhir.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nus Nuzulia Ishak mengatakan, hal ini terbukti dimana perhiasan yang terbuat dari logam mulia menyumbang 39,48 persen dari total ekspor perhiasan Indonesia ke dunia dengan nilai US$ 1,83 miliar.

Nus menjelaskan, salah satu negara yang menjadi pasar utama bagi perhiasan logam Indonesia yaitu Hong Kong, Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Dalam kurun waktu setahun terakhir saja, ekspor perhiasan Indonesia ke negara tersebut meningkat 73,4 persen dengan nilai US$ 948,6 juta.

"Nilai ini salah satunya dipicu peningkatan permintaan perhiasan yang terbuat dari logam mulia lainnya sebesar 2.166,46 persen dengan nilai sebesar US$ 323,3 juta," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (4/3/2015).

Untuk lebih menggenjot peningkatan ekspor perhiasan, Kemendag mempromosikan produk perhiasan dengan berpartisipasi dalam Pameran Hong Kong International Jewellery Fair 2015 yang diselenggarakan pada 4-8 Maret 2015 di Hong Kong Convention and Exhibition Centre (HKCEC), Hong Kong, RRT.

Menurut Nus, posisi Hongkong sebagai hub yang menjadi transit beberapa penerbangan internasional menjadi pasar yang sangat potensial. Tidak hanya itu, Hong Kong merupakan salah satu pusat mode Asia dengan gaya hidup glamor yang telah diakui dunia. Seluruh merek premium dunia ada di Hong Kong.

"Pebisnis internasional tak segan melakukan transaksi di sini (Hong Kong). Kondisi ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk menarik perhatian buyer yang datang tidak hanya dari Hong Kong, tapi juga dari seluruh dunia," kata dia.

Untuk menarik minat pengunjung, Indonesia membangun paviliun Indonesia dalam lahan seluas 90 meter persegi dengan desain khusus yang mengusung tema Trade with Remarkable Indonesia.

Paviliun tersebut memfasilitasi sepuluh peserta, yakni Nahdi Jewellery (perhiasan perak), SSS Silver (perhiasan perak), Wira’s Silver (perhiasan perak), Letung Silver (shell, stone, accessories), Artistica Jewellery (perhiasan perak), Dian Silver (perhiasan perak), Onie Craft (kerajinan dan perhiasan dari perak), SFG (perhiasan dari batu semi mulia), E.P.A Jewel (perhiasan kalung dan anting), serta Utami Silver (perhiasan perak).

Pameran Hong Kong International Jewellery Fair merupakan pameran perhiasan internasional terbesar di dunia yang diikuti lebih dari 3.850 peserta dari 53 negara dan dikunjungi oleh lebih dari 74 ribu buyer dari 153 negara dalam area seluas 78.786 meter persegi.

"Partisipasi ini diharapkan dapat menggenjot nilai ekspor, khususnya produk perhiasan, serta memperluas penetrasi pasar ke tingkat global," tandas Nus.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya