Mobil Murah LCGC Layak Jadi Mobil Nasional

Menurut Franky, ada beberapa merek mobil di Indonesia saat ini yang sudah mendekati 100 persen penggunaan komponen lokal.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 11 Feb 2015, 14:20 WIB
Kepala BKPM Franky Sibarani (Fotografer: Ilyas Istianur P/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah membantah pengembangan dan produksi mobil nasional (mobnas) oleh Proton Holdings Berhad dan PT Adiperkasa Citra Lestari. Jika Proton bukan merek atau produk yang tepat buat mobnas, seperti apa kriteria yang cocok untuk jadi mobnas kebanggaan Indonesia?

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengaku, Indonesia kebanjiran investasi baru dan perluasan dari perusahaan otomotif asing, dari China, Korea, VolksWagen sampai Mercedes Benz.

"Kami memang membuka ruang besar untuk investasi bidang otomotif, tapi kalau mobil nasional, harusnya lebih realistis bukan cuma sekadar brand tapi juga kepemilikan, komponen," kata dia usai Seminar CEO Gathering di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (11/2/2015).

Menurut Franky, ada beberapa merek mobil di Indonesia saat ini yang sudah mendekati 100 persen penggunaan komponen lokal. Merek kendaraan roda empat tersebut bisa dipertimbangkan menjadi mobnas.

"LCGC mobilnya, tapi mereknya nggak akan saya sebut. Istilah mobnas kan diambil hanya satu saja, tapi kalau pendekatannya semua komponen lokal harus mendekati 100 persen, dan desainnya dibuat orang Indonesia. Itu sudah bisa disebut mobnas," tukas Franky. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya