Indonesia Impor Jeroan yang Jadi Makan Hewan di Australia

"Jeroan kita impor, itu makanan anjing, kucing di sana (luar negeri). Langsung saya tutup impornya," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Feb 2015, 20:21 WIB
Seorang pedagang memotong daging sapi menjadi bagian yang lebih kecil, Pasar Senen, Jakarta, Rabu (25/6/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel mengaku miris dengan adanya impor jeroan sapi dari Australia. Pasalnya, jeroan sapi yang biasa diimpor ke Indonesia tersebut biasanya dijadikan sebagai makanan hewan ternak di negeri Kanguru.

"‎Kalau jeroan impor dari luar negeri malu ‎enggak? Sementara di Australia, jeroan itu untuk binatang dan itu bebas. Kita makan coba, di mana martabat bangsa?" kata Rachmat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/2/2015).

Untuk itu, pasca dirinya mengendalikan impor jenis apel tertentu yang terbukti mengandung bakteri dirinya juga akan mengendalikan impor jeroan tersebut.

Adapun satu hal yang dia usulkan untuk dapat dilakukan yaitu dengan membuat industri peternakan terintegrasi, sehingga bisa memaksimalkan secara keseluruhan di dalam negeri, tanpa harus impor.

"Itu yang buat efisiensi tinggi, kalau bisa bangun, kita tidak hanya pasar domestik, tapi ekspor," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan, impor jeroan sapi akan dihentikan. Alasannya jeroan di luar negeri adalah makanan anjing.

"Jeroan kita impor, itu makanan anjing, kucing di sana (luar negeri). Langsung saya tutup impornya," ujar Amran.

Amran menegaskan jika Indonesia ingin dihargai, sebaiknya negara lain jangan mengekspor daging jeroan ke Tanah Air. Dengan ditutupnya impor jeroan, Amran ingin Indonesia dihormati sejajar dengan bangsa lain. "Saya ingin republik dihargai bangsa lain," ungkap Amran. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya