ISIS Rilis Video Pemenggalan Jurnalis Jepang

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Yoga mengatakan pihaknya mengutuk tindakan ISIS tersebut.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 01 Feb 2015, 04:39 WIB
Kenji Goto dan algojo ISIS (ABC)

Liputan6.com, Jakarta - Negosiasi untuk menyelamatkan sandera asal Jepang kembali gagal. Satu lagi warga negeri sakura kembali menjadi korban keganasan ISIS. Jurnalis  negara tersebut, Kenji Goto dikabarkan telah dieksekusi. Hal itu diketahui berdasarkan video yang dirilis ISIS pada 31 Januari 2015.

Dalam video bertajuk "Pesan untuk Pemerintah Jepang", terlihat seorang algojo ISIS berpakaian hitam dan Kenji Goto mengenakan pakaian bak tahanan berwarna oranye.

Algojo yang berbicara dengan aksen mirip Inggris itu mengatakan, "Mimpi buruk untuk Jepang sudah dimulai," ujar sang eksekutor, seperti dimuat ABC, Minggu (1/2/2015).

Dalam rekaman berdurasi 66 detik itu, si algojo kemudian menempelkan sebilah pisau di leher Goto. Tak diperlihatkan apa yang terjadi selanjutnya. Video eksekusi terhadap warga asing lain yang beredar sebelumnya juga tak menampilkan penggorokan.

Tak lama setelah video tersebut beredar, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Yoga mengatakan pihaknya geram dengan tindakan tersebut.

"Ini jelas aksi terorisme. Sangat mengerikan. Kami marah dan akan bertindak," ujar dia.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan, pihaknya juga mengutuk perbuatan ISIS tersebut. Namun Washington akan menyelidiki apakah video pemenggalan itu benar-benar otentik atau tidak.

Kenji Goto merupakan jurnalis 47 tahun yang hendak membuat film dokumenter di Suriah. Ia pergi ke negara Timur Tengah itu pada Oktober 2014 lalu.

Dalam video sebelumnya, Kenji Goto menyatakan ISIS meminta uang tebusan sekitar Rp 2,5 triliun jika ingin dia dibebaskan. ISIS juga meminta kepada Yordania agar membebaskan anggota Al Qaeda, Sajida al-Rishawi yang kini menjadi terpidana mati atas serangan pada 2005 silam jika ingin  pilot asal Yordania, Moaz al-Kasasbeh dibebaskan. Belum diketahui bagaimana nasib Moaz saat ini meski Yordania telah menyatakan siap membebaskan Sajida.

Sebelumnya ISIS mengeksekusi warga Jepang lainnya, Haruna Yukawa yang merupakan pengusaha 42 tahun yang datang ke Suriah pada Agustus 2014 untuk membangun perusahaan kontraktor militer. Namun tak lama, ia diculik ISIS. (Riz)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya