Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menghapuskan minyak goreng curah dan menggantinya dengan minyak goreng dalam kemasan. Hal tersebut akan dilakukan secara bertahap pada tahun ini.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Negeri Srie Agustina mengatakan, penghapusan minyak goreng curah ini dilakukan lantaran jenis minyak tersebut dinilai kurang sehat dan higienis.
"Minyak goreng yang sehat dan higienis itu minyak gorang kemasan. Kalau curah, pas distribusi ada saja kontaminasi. Karena itu kami sudah mewajibkan minyak goreng dalam kemasan, tidak lagi minyak gorang curah," ujarnya di BSD, Tangerang Selatan, Minggu (18/1/2015).
Selain itu, menurut Srie, saat ini hanya Indonesia dan Bangladesh yang masih memperjualbelikan minyak goreng dalam bentuk curah. Sedangkan negara lain telah menggunakan kemasan.
"Satu-satunya yang masih menjual minyak goreng curah itu Indonesia dan Bangladesh, dari seluruh dunia, yang lain sudah pakai kemasan. Artinya apa? Indonesia disamakan dengan Bangladesh," lanjut dia.
Bagi perusahaan yang belum memiliki merk dagang sendiri, nantinya bisa menggunakan merk dagang MinyaKita yang merupakan merk dagang yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri. Hingga saat ini sudah ada 30 perusahaan akan memakai merk tersebut.
"Minyak goreng kemasan dilakukan bertahap juga memperkenalkan merk MinyaKita. Sudah ada 30 perusahan yang pakai kemasan merk MinyaKita dalam rangka melindungi konsumen," katanya.
Aturan mengenai minyak goreng wajib kemasan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 80/M-DAG/PER/10/2014 tentang minyak goreng wajib kemasan yang ditandatangani pada 17 Oktober 2014.
Aturan ini berlaku efektif pada 27 Maret 2015 bagi minyak goreng yang berbahan baku sawit. Sedangkan minyak goreng dari minyak nabati akan berlaku wajib pada 1 Januari 2016.
"Itu akan diberlakukan 2016 minyak gorang curah untuk usaha kecil menengah (UKM) yang bukan sumbernya bahan baku sawit. Supaya mereka lebih siap-siap seperti minyak kelapa lainnya terutama skala UKM," tandasnya. (Dny/Gdn)
Hanya RI & Bangladesh yang Masih Pakai Minyak Goreng Curah
"Minyak goreng yang sehat dan higienis itu minyak gorang kemasan. Kalau curah, pas distribusi ada saja kontaminasi." Jelas Srie Agustina.
diperbarui 18 Jan 2015, 19:23 WIB(Foto: Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 InternasionalPanas Ekstrem Diduga Tewaskan 2 Orang di India
7 8 9 10
Berita Terbaru
BI Bakal Tambah Insentif Likuiditas Rp 81 Triliun ke Perbankan
Pemkot Depok Cari Solusi Tangani Banjir dan Jalan Penghubung 2 Kecamatan yang Terputus
CEO Microsoft Satya Nadella: Kami Ivestasi Rp 28 Triliun di Indonesia untuk Kembangkan AI dan Data Center
140 Kata-kata Gombal buat PDKT, Cara Mengambil Hati Gebetan
Ini Peran Bos Sriwijaya Air Hendry Lie dan Adiknya Fandy Lingga di Kasus Korupsi Timah
Polisi di Tulungagung Ditangkap Karena Terlibat Kasus Pembelian Sabu
Gaya Memesona Anne Hathaway Hadiri Premier The Idea of You
Menag Yaqut Tegaskan Ibadah Haji Kini Hanya Bisa Pakai Visa Resmi dari Arab Saudi
Kunjungan ke Banyuwangi, Jokowi akan Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik
Belanda Pertimbangkan untuk Kembali Beri Bantuan ke UNRWA
Gunung Ruang Kembali Erupsi, Status Tanggap Darurat Diperpanjang hingga 14 Mei 2024
Pabrik dan Pusat Pengembangan Kendaraan Listrik BYD Bakal Berdiri di Subang