2015 Bakal Jadi Tahun yang Krusial Buat Emas

Saat ini emas yang terkenal sebagai nilai lindung investasi tengah bertarung melewati berbagai pergeseran makroekonomi bersejarah

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 08 Jan 2015, 16:32 WIB
Ilustrasi Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, New York - Saat ini emas yang terkenal sebagai nilai lindung investasi tengah bertarung melewati berbagai pergeseran makroekonomi bersejarah. Kondisi tersebut yang membuat 2015 menjadi tahun yang sangat krusial bagi pergerakan harga emas.

"Kami tak berharap ada pergerakan harga yang signifikan, tapi sejarah mungkin menjadikan 2015 sebagai tahun yang sangat krusial mengingat The Fed akan menaikkan suku bunganya untuk pertama kali sejak 2006," ungkap para analis di perusahaan perbankan investasi Australia Macquarie Group seperti dikutip dari Bullion Desk, Kamis (8/1/2015).

Dengan keputusan tersebut, pasar emas diprediksi akan menerima dampak paling negatif sepanjang sejarah, terutama jika dolar terus menguat. Penguatan harga emas sebesar 2,5 persen yang terjadi di awal tahun ini dianggap sebagai `ketenangan sebelum badai melanda`.

Meski begitu, bank yang berbasis di Sydney tersebut menjelaskan, harga emas kini tengah meningkat dan bersiap menghadapi kebijakan The Fed berikutnya. Peningkatan harga emas saat ini juga diharapkan dapat mengimbangi jumlah kenaikkan suku bunga The Fed nanti.

Para analis Macquarie memprediksi para investor akan terus menurunkan perkiraannya terhadap nilai suku bunga AS, yang dapat berdampak positif bagi emas.

2015 juga akan menjadi periode pertama sejak 2013, di mana China dan India akan terlibat persaingan yang kuat sebagai konsumer emas terbesar di dunia. Itu dapat terjadi jika India tidak berniat menerapkan larangan impor emas seperti tahun lalu.

"Pengiriman emas yang kuat memerlukan interpretasi yang cermat, pasalnya itu seringkali menjadi tanda penurunan harga emas dan bukan sebaliknya," pungkas para analis di Macquarie. (Sis/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya