Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 21 negara di Asia telah meneken nota kesepahaman pembentukan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Namun Indonesia agak telat dalam penandatanganan tersebut karena terbentur proses transisi pemerintahan baru.
Dari siaran pers Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Jumat (28/11/2014), MoU pendirian AIIB telah ditandatangani pada 23-24 Oktober lalu oleh 21 negara.
Diantaranya, 9 negara ASEAN kecuali Indonesia. Yakni Bangladesh, India, Kazakhstan, Kuwai, Mongolia, Nepal, Oman, Pakistan, Qatar, Sri Lanka, Uzbekistan, dan RRT. Isi dari MoU terdiri dari tujuh bagian, yaitu mandat, operasional, modal dan penyertaan, keanggotaan, tata kelola, kantor pusat dan lainnya.
"Indonesia tidak dapat ikut menandatangani MoU pada waktu itu karena masih dalam proses transisi pemerintahan baru. Tapi Indonesia hadir dalam proses penandatanganan tersebut dan bertindak sebagai potential founding member yang diberikan fleksibilitas waktu khusus oleh RRT," ujar Kepala Biro Humas Kemenkeu, Yudi Pramadi.
Sementara penandatanganan MoU AIIB oleh Indonesia sudah digelar Rabu kemarin (25/11/2014) di Kantor Kemenkeu oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro selaku Wakil Pemerintah Indonesia dan dihadiri Duta Besar RRT untuk Indonesia bertindak sebagai saksi penandatanganan MoU dan beberapa pejabat Kemenkeu serta Kementerian Luar Negeri.
Sebenarnya, inisiatif pembentukan AIIB dimulai sejak Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Xi Jinping menyampaikan hal itu di pertemuan APEC Leaders Oktober 2013 di Bali.
Tujuannya untuk mendukung konektivitas, integrasi dan meningkatkan perekonomian secara keseluruhan serta meningkatkan daya saing negara-negara Asia. Tujuan pembentukan AIIB lainnya, guna memenuhi gap dalam pembiayaan infrastruktur yang tidak dapat dipenuhi Bank Pembangunan Multilateral lain.
Setelah penandatanganan, Indonesia dan 21 negara lain akan terlibat dalam persiapan operasional pembentukan AIIB untuk menyusun rancangan Articles of Agreement (AoA) dan memberikan dukungan teknis terkait proses negosiasi AoA.
"Pendirian AIIB penting untuk Indonesia demi akselerasi pembangunan sektor infrastruktur di dalam negeri. Mencakup sektor energi, transportasi, telekomunikasi, pembangunan pertanian, infrastruktur pedesaan, sanitasi dan air bersih, perlindungan lingkungan, logistik dan perkotaan serta sektor produktif lain," tandas Yudi. (Fik/Ndw)
Puluhan Negara Teken Pembentukan Bank Infrastruktur Asia
Sebanyak 21 negara di Asia telah meneken nota kesepahaman pembentukan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
diperbarui 28 Nov 2014, 11:41 WIBIlustrasi Bank
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 Jawa Tengah - DIYSerpihan Kisah Ernando Ari, Ada Doa Orang Lain dan Latihan Sendiri
4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini Kelakar Bahlil di Depan Gibran yang Buat Sekjen PBNU Terkejut
Menang Besar di Laga Pembuka Piala Thomas dan Uber 2024, PBSI: Jangan Lengah di Partai Kedua
Rupiah Tembus 16.200 per Dolar AS, Ini Saran Ekonom untuk Redam Dampak Depresiasi
Merasa Nyaman dengan Emil Dardak, Khofifah Minta Doa untuk Kembali Maju di Pilkada Jatim
Rumah BUMN Pekanbaru, Langkah Pasti Menteri BUMN dan Pertamina Berdayakan UMKM Lokal
24 Pebasket Muda Terpilih Jadi DBL Indonesia All-Star 2024, Ada yang Pecahkan Rekor Hat-trick
Kontroversi Sunat Perempuan, Bagaimana Pandangan Muhammadiyah?
Berau Coal Raih Penghargaan Usai Dukung Program Penurunan Stunting
Perkuat Konektivitas Penerbangan, AP II Dukung Penataan Bandara oleh Kemenhub
IU Buka Hari Kedua Konser di Indonesia Lewat Lagu Holssi: Keren Sekali Semuanya!
Selain Kejar Target 120 Juta Sertifikat Tanah, AHY Bidik Percepatan Reforma Agraria
Gempa M6.2 Garut, Ini Analisa Ahli Geologi Unsoed