Sukses

Pembangunan Flyover dan JPO di Stasiun Tenjo Rampung Desember 2024

Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan, groundbreaking flyover dan JPO di Stasiun Tenjo jadi momen penting dalam meningkatkan aksesibilitas guna mendukung mobilitas masyarakat

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan peletakan batu pertama alias groundbreaking pembangunan flyover dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di depan Stasiun Tenjo, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3/2024).

Groundbreaking ini merupakan kelanjutan dari pencanangan pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), PT KAI (Persero) dan PT Mitra Abadi Utama selaku pengembang Kota Podomoro Tenjo pada Oktober 2022 lalu.

Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan, groundbreaking flyover dan JPO ini merupakan momen penting dalam meningkatkan aksesibilitas guna mendukung mobilitas masyarakat yang akan berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi Kawasan Tenjo. 

Kehadiran dua infrastruktur tersebut dinilai sejalan dengan visi misi tentang pentingnya pemerataan infrastruktur yang inklusif untuk membangun konektivitas antar wilayah. 

"Groundbreaking flyover dan JPO Tenjo ini merupakan wujud keberhasilan kolaborasi antara Kementerian Perhubungan, KAI, Agung Podomoro, dan Pemkab Bogor dalam menghadirkan infrastruktur yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Tenjo. Hal ini tentunya akan meningkatkan penggunaan moda transportasi umum. Sehingga mengurangi penggunaan kendaraan pribadi serta memperkuat pelayanan KRL rute Jakarta-Rangkasbitung dan sebaliknya," ujar Menhub. 

Direktur Utama PT Agung Podomoro Land Tbk Bacelius Ruru menjelaskan, pembangunan flyover dan JPO ini merupakan wujud partisipasi pihaknya dalam mendukung rencana tata ruang Pemkab Bogor, yang mengharapkan adanya pembangunan perpotongan tidak sebidang di Kecamatan Tenjo. 

Kedua infrastruktur ini tidak hanya menghubungkan berbagai titik penting dan memperlancar arus mobilitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, memperkuat konektivitas antar wilayah, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama di kawasan Kota Podomoro Tenjo. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perkembangan Pembangunan

"Keberadaan flyover dan JPO Tenjo akan membuat rumah-rumah di Kota Podomoro Tenjo semakin bernilai dengan jumlah penghuni yang semakin besar," kata Ruru. 

Saat ini, perkembangan pembangunan flyover dan JPO sudah memasuki pembangunan pondasi bored pile dan pembuatan akses jalan de tour untuk pengalihan selama masa kontruksi. Kedua infrastruktur tersebut ditargetkan untuk mulai beroperasi pada Desember 2024 mendatang dengan total waktu pekerjaan selama 12 bulan. 

"Pembangunan flyover dan JPO ini merupakan bagian dari konsep Grand Transit Oriented Development (TOD) Kota Podomoro Tenjo. Kehadiran TOD menjadi prioritas bagi pengembang untuk mendorong konsumen dan masyarakat dalam mengoptimalkan penggunaan tranportasi umum yang ramah lingkungan seperti KRL. Sehingga dapat mewujudkan kota yang produktif, efisien, dan berkelanjutan," tuturnya. 

 

3 dari 4 halaman

Menhub Budi Karya: Pembangunan Stasiun Jatake Hubungkan Masyarakat di Daerah ke Jakarta

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, hadiri groundbreaking pembangunan Stasiun Jatake BSD City yang mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD). Tak tanggung, untuk membangun stasiun KRL itu, Sinar Mas Land menggelontorkan modal hingga Rp 100 miliar di awal pembangunannya.

Menhub Budi Karya Sumadi mengaku, bila sebelum groundbreaking, dirinya bersama PT KAI survei langsung dan menentukan titik stasiun TOD Jatake yang akan dibangun. 

"Beberapa waktu yang lalu, saya ikut survey, menentukan titik lokasi stasiun Jatake. Ini juga menjadi bagian tugas membangun konektifitas antar kota, daerah menuju Jakarta, juga sinergitas antara pemerintah dan pihak swasta,"tutur Menhub Budi Karya, Sabtu (30/3/2024).

Harapannya, Stasiun Jatake ini bukan sekedar pemberhentian KRL saja, melainkan juga menjadi TOD yang dapat mempermudah mobilitas masyarakat. Bukan hanya di perumahan BSD, tapi untuk masyarakat di sekitar perumahan.

Sebab, di dalam kawasan BSD sendiri saja. Selain Stasiun Jatake yang masih tahap pembangunan, juga sudah ada tiga stasiun lainnya yang sudah aktif mengangkut penumpang. Seperti Stasiun Rawa Buntu, Stasiun Cisauk dan Serpong.

"Untuk stasiun ini bentuk hibah dari BSD City, kalau sudah jadi diserahkan kepada pemerintah, dalam hal ini PT KAI selaku pengelola," kata Menhub Budi Karya.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Stasiun Jatake

Sementara di lain pihak, Direktur PT Bumi Serpong Damai, TBk, Syukur Lawigena menuturkan, bila Stasiun Jatake tersebut sebenarnya sudah dimulai sejak Januari 2024, kemudian diperkirakan sudah bisa digunakan atau dioperasikan pada semester 2 2025.

Titik Stasiun Jatake sendiri adalah pemberhentian baru, antara Stasiun Cicayur dan Stasiun Parung Panjang, atau tepatnya berada di KM 37.045, dengan dilewati dua jalut rel kereta.

"KRL yang melewatinya adalah rute Tanah Abang Rangkas Bitung atau Parung Panjang. Dengan interfal 10 menit antar kereta,"ungkap Syukur.

Menariknya, pembangunan stasiun yang menelan investasi sekitar Rp 100 miliar ini, dilengkapi juga dengan panel surya untuk efisiensi penggunaan listrik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.