Liputan6.com, Jakarta - Pekan demi pekan kedua orangtua Ade Sara Angelina Suroto terus memantau tahapan sidang pembunuhan anak tunggalnya itu. Nyaris di ujung proses sidang, ayahanda Ade Sara, Suroto tetap ingin kedua terdakwa dihukum setimpal perbuatannya.
Suroto merasa heran dengan upaya kedua terdakwa yakni Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani atau Syifa bersama kuasa hukumnya, yang diduga akan menghilangkan dalil pembunuhan berencana. Padahal, semua sudah jelas dalam persidangan.
"Kalau nggak direncanakan kok Syifa mengingatkan hari ini les? Ade Sara sudah turun ditarik lagi, sampai di mobil berlangsung lama lebih dari 2 jam, dia tahu perbuatannya apabila dilakukan berulang pasti akan meninggal. Disetrum, dicekik, masih melanjutkan," papar Suroto usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa (25/11/2014).
Suroto menilai, baik Hafitd maupun Syifa sudah mengakui perbuatan kejinya itu. Tapi, orang-orang di sekelilingnya terkesan masih mencoba melindungi agar dapat bebas dari segala tuduhan, hingga memulihkan nama baik keduanya.
Karena itu, Suroto beserta keluarga memilih menyerahkan putusan perkara ini kepada Majelis Hakim. Dia yakin, Majelis Hakim sudah memiliki pertimbangan matang terkait kasus yang menyebabkan anak tunggalnya itu meregang nyawa di tangan kedua temannya itu.
"Vonis saya yakin Majelis Hakim lebih tahu. Ada perbuatan menculik, ditelanjangi, dibunuh. Mereka masih menghina dengan kata-kata tidak manusiawi. Saya yakin, Majelis Hakim punya pertimbangan," tegas dia.
Dalam persidangan, berkas perkara mereka memang terpisah. Tapi Suroto tetap berkeyakinan, baik Hafitd maupun Syifa saling bekerja sama untuk menghabisi nyawa anak gadisnya itu.
"Memang berkasnya terpisah, tapi seperti kerja sama. Mereka ingin melepaskan diri tapi nyatanya saling kerja sama," tutup Suroto.
Ade Sara dibunuh mantan kekasihnya Hafitd dan temannya Assyifa pada Maret lalu. Pembunuhan Ade Sara dilakukan di dalam mobil Hafitd setelah diajak jalan-jalan ke beberapa tempat.
Ade Sara disetrum, mulutnya disumpal kertas koran dan tisu, lehernya dijerat tali tas. Mayatnya lalu dibuang di pinggir tol JORR kawasan Bintara, Bekasi, Jawa Barat. Polisi kemudian membekuk kedua terdakwa di lokasi berbeda. (Rmn/Riz)
Ayah Ade Sara Heran Dalil Pembunuhan Berencana Akan Dihilangkan
Ayah Ade Sara, Suroto tetap berkeyakinan, baik Hafitd maupun Syifa saling bekerja sama untuk menghabisi nyawa anak gadisnya itu.
diperbarui 25 Nov 2014, 20:17 WIBElizabeth tampak berusaha menguatkan diri untuk tidak menangis dan terus dirangkul suaminya, Suroto (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Polda Jabar Minta Seluruh Saksi Kunci Hadir saat Pegi Setiawan Disidangkan
Genjot Sport Tourism, Menparekraf Sandiaga Mimpi Bikin Acara Marathon Kelas Dunia di Indonesia
4 Momen Terbaik Sepanjang Sejarah Manchester United yang Menggetarkan Hati Suporter
Jelang Idul Adha, Simak 4 Kriteria Hewan Kurban yang Penuhi Syarat Sah
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 27 Mei 2024
BNPB Akan Ledakkan Bebatuan Besar Sisa Material Banjir Lahar Dingin Sumbar
Kritik Soal UKT, Megawati Heran Orang Mau Pintar Suruh Bayar Mahal
Kisah Gus Baha Masih Melarat dan Qurban Ayam di Hari Raya Idul Adha
13 Persen Gunung Api Dunia Tersebar di Indonesia, Ini Penjelasan Guru Besar Unpad
Operasi TMC Penanganan Banjir Lahar Dingin, 24 Ton Garam Ditabur di Sumbar
Polda Jabar Persilakan Tersangka Pembunuhan Vina Ajukan Praperadilan
Keranda Mayat Jadi Simbol Penolakan RUU Penyiaran Jurnalis di Gorontalo