PLTU Cilacap Jadi Terobosan Tambah Pasokan Listrik 35 Ribu MW

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan untuk menambah pasokan listrik 35 ribu mega watt dalam lima tahun ke depan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Nov 2014, 14:01 WIB
Seiring pertumbuhan ekonomi, wilayah Jawa-Bali paling tidak harus mendapat tambahan pasokan listrik sebesar 4.000–5.000 megawatt (MW) setiap tahun. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah langsung membuat terobosan untuk mencapai target kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) selama 5 tahun ke depan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

"Pada Senin 3 November Presiden menegaskan untuk 5 tahun ke depan butuh energi listrik baru 35 ribu MW," kata Menteri Kordinator Bidang Maritim Indroyono Susilo, usai melakukan rapat kordinasi, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (6/11/2014).

Menurut Indroyono, berdasarkan data PLN, saat ini kemampuan untuk melistriki pulau Jawa mencapai 23 ribu MW, sedangkan rata-rata pertumbuhan mencapai 8 persen, berarti membutuhkan 1.800 MW per tahun. "Jawa saja kamampuan kita 23 ribu MW," ungkapnya.

Jika hal tersebut tidak diantisipasi, maka Jawa akan mengalami krisis listrik seperti wilayah lain. Karena itu pemerintah telah memutuskan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 5 ribu MW dalam kurun waktu 7 tahun ke depan.

"Membangun 5 ribu MW di Cilacap Jawa Tengah. Lokasinya nggak jauh dari 7 ribu MW yang sudah operasi," tutur Indroyono.

Pembangunan PLTU yang rencananya dimulai awal tahun 2015 tersebut dilakukan secara bertahap, untuk tahap pertama PLTU berkapasitas dua ribu MW selama 3 tahun.

"Kalau berdiri 1/7 dari target sudah tercapai. Dalam 4-5 tahun 2018 3000 MW pertama bisa operasi," pungkasnya. (Pew/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya