Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyatakan bakal memanfaatkan 4,6 juta Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat ini secara maksimal. Pasalnya belanja pegawai menyedot anggaran negara sangat signifikan sehingga moratorium (penghentian sementara) penerimaan Calon PNS menjadi salah satu langkah tepat untuk efisiensi APBN.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan, pengalokasian anggaran yang tepat merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Koordinasi Nasional hari ini (4/11/2014) di Istana Merdeka. Rapat besar tersebut dihadiri sejumlah Gubernur dari seluruh Provinsi di Indonesia.
"Moratorium memang statement umum, nanti akan dilihat kebutuhannya. Kalau ada kebutuhan secara spesifik akan dipertimbangkan," kata dia kepada wartawan di Jakarta.
Sofyan berpendapat, basis PNS di Tanah Air yang mencapai 4,6 juta orang sudah terlalu gemuk. Apalagi kinerja PNS selama ini dinilai kurang produktif.
"Dari segi jumlah PNS kita kebanyakan dan nggak produktif. Prinsip umumnya, kita tidak terima PNS, tapi bagaimana harus memanfaatkan PNS yang ada secara optimum," paparnya.
Lebih jauh dia mengatakan, anggaran belanja pegawai di daerah telah menguras jatah anggaran pembangunan termasuk infrastruktur. Dengan demikian, lanjutnya, pemerintah perlu menekan belanja pegawai rutin dan dialihkan ke belanja lain yang lebih produktif.
"Anggaran belanja pegawai di daerah sudah terlalu tinggi, sehingga nggak ada lagi anggaran untuk pembangunan. Jadi kita perlu lihat utilisasi anggaran bagaimana, dan menekan anggaran pegawai rutin supaya lebih banyak uang untuk pembangunan," pungkas Sofyan.
Sofyan Djalil: Kinerja PNS Kurang Produktif
PNS di Tanah Air yang mencapai 4,6 juta orang sudah terlalu gemuk.
diperbarui 04 Nov 2014, 13:28 WIBIlustrasi (Istimewa)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
IKN Bakal Terapkan Sistem Transportasi Cerdas
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Asapi Marc Marquez, Francesco Bagnaia Cetak Hattrick di Jerez
Gempa Hari Ini Minggu 28 April 2024 di Indonesia, Getarkan Wilayah Melonguane Sulut Bermagnitudo 3,9
BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa, Kick Off New Desa BRILiaN 2024 Batch 1 Dibuka
Hanya 1 Jam, Aksi Pemadaman Lampu di Jakarta Diklaim Kurangi Emisi Karbon 70 Ton
Prabowo-Gibran Hadiri Halalbihalal PBNU
Alat Belajar Milik SLB Tertahan di Bea Cukai Sejak 2022, Ini Titah Sri Mulyani
Naik 11%, Shiba Inu Pimpin Kinerja Crypto Robinhood
VIDEO: Kloter Pertama RI Berangkat Haji 12 Mei, Jemaah Jalani Vaksinasi di Lombok
Prabowo-Gibran Usung Makan Siang Gratis, Pengusaha Bilang Begini
Pulau Pheasant, Sebidang Tanah yang Bisa Ubah Wilayah 2 Negara Tiap 6 Bulan
Ini Manfaat bagi Indonesia Jadi Tuan Rumah World Water Forum ke-10