KPK Tidak Rekomendasi Jokowi Pilih Calon Menteri 'Merah & Kuning'

Menurut Ketua KPK Abraham Samad, jika rekomendasi KPK tidak dilaksanakan Jokowi-JK, pemerintahan yang baru ini tidak bersih.

oleh Oscar Ferri diperbarui 22 Okt 2014, 18:33 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan, ‎pihaknya sudah memberi rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi, terkait nama-nama calon menteri kabinet Jokowi-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Rekomendasi itu berupa tanda merah dan kuning kepada beberapa nama calon menteri, dari seluruh nama yang diserahkan Jokowi-JK ke KPK untuk ditelusuri rekam jejaknya. Tanda merah dan kuning artinya KPK tidak merekomendasikan yang bersangkutan jadi menteri.

"Posisi KPK kan sudah memberi rekomendasi, ya. Ada merah, ada kuning. Antara merah dan kuning itu sama, tidak boleh jadi menteri," ujar Samad di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (22/10/2014).

Samad menjelaskan, kadar tanda merah dan kuning yang dimaksud, yakni soal waktu. Karena itu, baik warna merah maupun kuning memiliki arti sama-sama direkomendasikan untuk tidak dipilih menjadi menteri.

"Kalau merah mungkin itu tidak lama lagi. Misalnya, merah tinggal 1 tahun lagi, kalau kuning bisa 2 tahun. Begitu. Jadi antara merah dan kuning itu sama. Tidak ada yang boleh jadi menteri," ujar Samad tanpa menjelaskan lebih jauh maksud‎ dari tidak akan lama lagi tersebut.

Namun saat didesak siapa saja calon menteri yang ditandai merah dan kuning itu, Samad menolak menjawab. Termasuk, soal berapa jumlah calon menteri Jokowi-JK itu yang diberi tanda merah dan kuning.

"Oh, tidak boleh. Kita hormati Pak Jokowi. Biarlah Pak Jokowi yang menyampaikan. Pokoknya KPK sudah merekomendasikan ada yang dalam posisi merah dan kuning. Itu sama, tidak boleh jadi menteri," ujar Abraham.

Jika rekomendasi itu tidak dilaksanakan dan nama-nama yang bersangkutan tetap dipilih jadi menteri kabinet Jokowi-JK, Samad menegaskan,  pemerintahan yang baru ini tidak bersih.

"Itu berarti bisa kita simpulkan bahwa pemerintahan ini tidak bersih. Ini kan sudah kita kasih tahu. Karena posisi kita sudah jelas bahwa kita menolak itu. Ya sudah menolak," kata Samad.

Presiden Jokowi telah menyebut terdapat 8 calon menteri kabinetnya yang tidak direkomendasikan KPK. Namun Jokowi enggan menyebut 8 menteri tersebut. Ia juga mengimbau media agar tidak menyebut 8 nama itu jika tidak berdasarkan informasi yang jelas.

Hingga kini Jokowi juga belum mengumumkan nama-nama calon menteri kabinet Jokowi-JK. Padahal, Jokowi berjanji akan segera mengumumkan nama-nama calon menteri kabinet Jokowi-JK usai pelantikan presiden 20 Oktober lalu. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya