Liputan6.com, Jakarta Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) nampaknya harus mengakui kegagalan program swasembada lima komoditas pangan, yakni beras, jagung, gula, kedelai dan daging sapi. Program tersebut sudah digembar-gemborkan pada 2010 supaya tercapai di 2014.
"Target swasembada lima komoditas belum tercapai. Kalau diklaim sudah swasembada beras bagaimana bisa, kan targetnya surplus beras 10 juta ton di 2014. Tapi sampai akhir tahun cuma 2 juta ton," kata Pengamat Pertanian, Khudori saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Kamis (16/10/2014).
Pemerintah, dijelaskannya, mengklaim pengertian swasembada apabila 90 persen pasokan komoditas pangan terpenuhi dari produksi dalam negeri. Sedangkan porsi impor hanya 10 persen.
"Beras, jagung sih bisa dipasok dari dalam negeri, tapi impor gula masih 30 persen, kedelai apalagi, daging sapi juga belum. Bawang merah sudah bisa terpenuhi dari lokal," terang dia.
Penyebabnya, Khudori mengakui, terjadi ketimpangan antara produksi dalam negeri dengan permintaan sehingga pemerintah harus mengimpor cukup besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Di samping itu, dia menilai, selama 10 tahun berkuasa di negeri ini, Presiden SBY belum mencapai prestasi di sektor pertanian. Mulai dari kebijakan impor sampai defisit neraca perdagangan di sektor pertanian.
"Impor masih saja sama dengan 9 tahun lalu, komoditas itu-itu saja. Lahan dan infrastruktur nggak bertambah, dan terjadi pelemahan neraca perdagangan di sektor ini karena berbagai perjanjian perdagangan bebas yang jadi boomerang sendiri buat kita," cetusnya. (Fik/Ndw)
Pemerintahan SBY Dinilai Gagal Capai Swasembada Pangan
Pemerintahan SBY harus mengakui kegagalan program swasembada lima komoditas pangan, yakni beras, jagung, gula, kedelai dan daging sapi.
diperbarui 16 Okt 2014, 07:43 WIBPresiden SBY akan menyerahkan Perppu UU Pilkada kepada DPR. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Energi & TambangMau Beli Emas Pekan Ini? Simak Faktor yang Memengaruhi
Berita Terbaru
Polda Sulut Sebut Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Jakarta, Jadi Ajudan Pengusaha Tanpa Izin
Edarkan Sabu dan Ganja, Residivis Bandar Lampung Kembali Meringkuk di Dalam Penjara
Dukung Timnas Indonesia U-23, Ribuan Warga Penuhi Alun-Alun Pamulang
5 Penjelasan Ilmuwan Mengungkap Misteri Segitiga Bermuda
Gempa Garut: Sains dan Perspektif Islam, Benarkah Tanda Kiamat Sudah Dekat?
Ekspresi Suporter Garuda Muda Saat Nonton Bareng Laga Timnas Indonesia U-23 Melawan Uzbekistan
HEADLINE: Aksi Pro-Palestina Marak di Kampus-kampus Amerika Serikat, Punya Daya Tekan?
Serunya Nobar Piala Asia U-23 di Pendopo Banyuwangi, Penonton Gratis Makan dan Minum
Takluk dari Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Ini Lawan Timnas Indonesia pada Perebutan Peringkat 3
Hujan Lebat Diprediksi Guyur Sulut, Warga 6 Daerah Ini Diimbau Waspada
Sidang Sengketa Pileg 2024 Dimulai, Siapa Berpeluang Lolos Lewat Jalur MK?
Serba-serbi Hari Pendidikan Nasional 2024