UU Pilkada Tak Langsung Disahkan, SBY Pertanyakan Marahnya Rakyat

Para netizen menuangkan kemarahan atas hasil rapat Paripurna melalui twitter dan facebook kepada presiden SBY

oleh Liputan6 diperbarui 28 Sep 2014, 14:24 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Sebelum terbang dari Washington DC, Amerika Serikat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pernyataannya kepada wartawan. SBY mempertanyakan kemarahan rakyat terhadap dirinya dan Partai Demokrat. Apalagi dengan Pilkada tak langsung, calon biasanya ditentukan ketua umum partai.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (28/9/2014), SBY meminta semuah pihak berpikir jernih karena dengan Pilkada melalui DPRD, Partai Demokrat tidak mendapat untung apapun dengan perolehan suara 10 persen, bahkan di beberapa daerah ada yang hanya 6 persen.

RUU Pilkada yang disahkan DPRD, Jumat 26 September dini hari, yang menetapkan pemilihan kepala daerah melalui DPRD menuai kecaman. Sebagian menilai ini tanda kematian demokrasi karena rakyat tak lagi memilih pemimpinnya secara langsung.

Para netizen menuangkan kemarahan atas hasil tersebut melalui twitter dan facebook kepada presiden SBY, karena dianggap paling bertanggungjawab.

Dalam rapat Paripurna, Partai Demokrat walk out dengan alasan bersikap netral sehingga voting dimenangkan kelompok yang menginginkan Pilkada melalui DPRD. Selama 2 hari, #shameonyouSBY menjadi trending topic atau topik populer dunia.

Tapi minggu pagi, tagar tersebut tiba-tiba hilang dari trending topic. Padahal kicauan ber-tagar (tanda pagar) ini terus mengalir dan mencapai 300 ribu lebih. Tidak kehilangan akal, netizen kemudian mengganti tagar menjadi #ShamedbySBY yang dalam waktu tidak lama menjadi trending topic dunia. (Mut)

Baca juga:

SBY: 10 Tahun Mengelola Negeri Ini, Saya Tahu Kehendak Rakyat

SBY Tidak Bisa Tidur Gara-gara UU Pilkada

SBY Akan Perjuangankan Aspirasi Rakyat Terkait Pilkada Langsung

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya