Inflasi September Diprediksi di Bawah 5%

Penyumbang inflasi paling besar di bulan kesembilan ini, sambung Sasmito, karena harga bahan pangan pokok seperti telur ayam dan cabai merah

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 26 Sep 2014, 12:46 WIB
Ilustrasi BPS (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan laju inflasi pada September ini akan berada di bawah 0,5 persen. Penyebabnya karena harga jual pakan ternak yang mengalami kenaikan dan berpengaruh terhadap inflasi.

"Inflasi September 2014 kecil, mudah-mudahan di bawah 0,5 persen. Sehingga di akhir tahun optimistis bisa 5 persen atau bahkan 4,8 persen tanpa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo di kantornya, Jakarta, Jumat (26/9/2014).

Kata dia, meski ada dampak dari kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg), namun masih dapat ditekan dari pengaruh penurunan harga emas.

Sementara penyumbang inflasi paling besar di bulan kesembilan ini, sambung Sasmito, karena harga bahan pangan pokok seperti telur ayam dan cabai merah.

"Bahan pakan ternak naik karena impor. Sisa-sisa ampas makanan dari luar negeri buat pakan ternak harganya naik," tuturnya.

Terkait musim kemarau yang berkepanjangan, dia bilang, Perum Bulog sudah mengantisipasi dengan menjaga cadangan beras hingga lebih dari dua juta ton di gudang.

"Misalnya pedagang mau naikin harga beras sudah diantisipasi oleh Bulog, tapi begitu dinaikkan langsung di boom pasar oleh Bulog," cetus Sasmito. (Fik/Nrm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya