Liputan6.com, Bima - Sebanyak 120 orang warga dari dua desa yakni Desa Kala dan Manggekompo Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menderita keracunan massal selama dua hari terakhir.
Para korban diduga keracunan usai menyantap makanan khas Bima, Oha Mina yang sudah basi dan mengandung bakteri berbahaya. Akibat keracunan massal ini, seluruh ruangan di Puskesmas Donggo penuh pasien dan tak mampu lagi menampung.
Bahkan, beberapa korban terpaksa dirawat di luar ruangan menggunakan tenda. Sebagian lagi harus dirujuk ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Bima karena menderita keracunan cukup parah.
Seorang korban, M. Syarif, mengungkapkan kejadian berawal saat beberapa warga Desa Kala dan Manggekompo menghadiri hajatan hataman Al-Qur’an di Desa Talolo Kecamatan Sanggar, Sabtu 20 September 2014. Kemudian Oha Mina tersebut dibawa pulang warga untuk dimakan pada keesokan harinya.
"Warga baru merasakan gejala keracunan Minggu malam setelah beberapa jam mengonsumsi Oha Mina. Awalnya, saya menyangka hanya pusing dan mual biasa. Ternyata setelah kelamaan, saya muntah. Begitupun warga lainnya," ungkap Syarif, Selasa (23/9/2014).
Dia menjelaskan, korban yang dirawat pertama sekitar 20 orang. Esok harinya korban bertambah banyak dan merasakan gejala yang sama. Korban didominasi anak-anak, ibu-ibu, dan wanita lanjut usia.
"Kemungkinan akan terus bertambah bila tidak segera ditangani. Saya sendiri masih lemas," ujar Syarif.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Hefdin Umar, mengatakan jumlah korban keracunan berdasarkan data terakhir 120 orang. Awalnya pada hari pertama, korban hanya berjumlah 40 orang.
Umumnya, jelas Kadis, korban mengalami gejala mual, pusing, dan muntah-muntah. Dugaan sementara, keracunan disebabkan karena Oha Mina tersebut.
Untuk mengetahui penyebab pasti keracunan warga, pihaknya telah mengambil sampel Oha Mina dan muntahan korban. Selanjutnya sampel itu dikirim ke BPOM Mataram untuk diteliti kandungannya.
Setelah ditangani tim medis, sambung dia, sebagian korban ada yang sudah sembuh dan sebagian masih dirawat, termasuk di BLUD Bima.
"Ini kejadian luar biasa, kita sudah laporkan ke Pemerintah Propinsi agar mendapat perhatian khusus," tandas Hefdin.
Informasi terakhir yang diperoleh Liputan6.com, jumlah korban keracunan di Bima semakin bertambah dari 120 orang menjadi 133 orang sore ini. (Yus)
Ratusan Warga Bima Keracunan Usai Santap Makanan Khas
Beberapa korban dirujuk ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Bima karena menderita keracunan cukup parah.
diperbarui 23 Sep 2014, 16:25 WIBBeberapa korban dirujuk ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Bima karena menderita keracunan cukup parah.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sering Merasa Cemas dan Gelisah? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Mazda Siapkan Mobil Listrik Konsep Arata untuk Gempur Pasar China
Zelenskyy: Rusia Manfaatkan Lambannya Pengiriman Bantuan Senjata oleh Barat
Trenggalek Buka Rekrutmen 2.435 CASN, Mas Ipin Imbau Waspada Penipuan Berkedok Calo
Bubarkan Timnas AMIN, Anies Baswedan: Dimulai dan Diakhiri dengan Deklarasi
Penerimaan APBN Regional DKI Jakarta Tembus Rp 389,58 Triliun
3.454 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Aksi May Day di Jakarta Besok
Prediksi Liga Champions Bayern Munchen Vs Real Madrid: Ambisi Rebut Kembali Mahkota Eropa
Update 20 Keyboard yang Sempat Tertahan Bea Cukai Sudah Sampai di SLB Tujuan, Bagaimana Kondisinya?
Rekomendasi Vaksin untuk Orang Dewasa Ada 23, Baiknya Mulai dari Mana?
Gejala Flu yang Perlu Diketahui, Pahami Juga Cara Pengobatannya
Pasar Triwindu, Lokasi Hidden Gem Belanja Kebaya di Solo