Harga Emas Kian Terpuruk Pekan Ini

Penguatan nilai tukar dolar AS membuat harga emas kian terpuruk pekan ini.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 22 Sep 2014, 06:50 WIB
Ilustrasi Harga Emas Turun (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, New York - Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) ternyata tak hanya mempengaruhi pergerakan sejumlah mata uang. Pekan ini, mayoritas partisipan survei mingguan Kitco News Gold Survey masih yakin harga emas akan melemah karena faktor tersebut.

Mengutip laman Forbes, Senin (22/9/2014),  selain itu spekulasi para investor akan kenaikan suku bunga AS juga dapat menekan harga emas.

Sebanyak 13 dari 24 partisipan memprediksi harga emas akan melemah. Sementara tujuh lainnya memprediksi harga emas akan naik dan empat responden melihat tak ada banyak pergerakan harga pekan ini.

Para partisipan survei tersebut terdiri dari penjual, pialang emas, bank investasi, dan analis grafik pergerakan harga.

Pekan lalu, para partisipan memprediksi harga emas akan turun. Benar saja, harga emas melemah US$ 3 per ounce dalam sepekan.

Sebagian besar partisipan mengatakan, tak banyak faktor yang dapat memperkuat harga emas.

“Tak ada alasan emas akan naik di tengah penguatan indeks saham dan isu kenaikan suku bunga," ujar Direktur  Divisi Linn Group Ira Epstein.

Dia memprediksi harga emas akan menurun ke level US$ 1.200 per ounce pekan ini. Menurutnya, harga emas sedang naik dan euro melemah.

 "Harga komoditas juga akan melemah, jika beberapa negara menunjukkan deflasi," tuturnya.

Sebaliknya, beberapa partisipan yakin harga emas akan kembali menguat setelah delapan bulan mengalami pelemahan. Pasalnya, dolar telah mengalami penguatan yang cukup signifikan selama sepekan terakhir. (Sis/Ndw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya