Stok BBM Subsidi Tak Cukup Sampai Akhir Tahun

APBNP 2015 menetapkan kuota BBM tahun depan 46 juta kiloliter.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Sep 2014, 15:37 WIB
Ratusan karyawan SPBU, pagi ini berunjuk rasa dikantor BPH Migas Jakarta. Mereka mendesak BPH Migas untuk membatalkan penghentian penjualan Bbm bersubsidi di rest area jalan Tol.

Liputan6.com,Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan, jika pemerintah tidak menamambah kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Maka, BBM bersubsidi akan habis sebelum akhir tahun.

Senior Vice Presiden Fuel Marketing and Distribution Pertamina, Suhartoko mengatakan, dengan volume BBM bersubsidi sebesar 46 juta Kilo liter seperti yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 maka BBM bersubsidi jenis premium habis pada 24 Desember 2014 dan solar pada awal Desember 2014.

"Kalau hitungan sekarang itu premium akan habis, jadi ada 6-7 hari tanpa premium subsidi," kata Suhartoko, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/9/2014).

Dia menambahkan, realisasi konsumsi BBM bersubsidi sampai 31 Agustus 2014 terdiri  dari premium 19,75  juta kiloliter, solar 10,52 juta kiloliter, dan minyak tanah 619 ribu kiloliter.

Menurut Suhatoko, penyebab tidak cukupnya BBM bersubsidi sampa akhir tahun disebabkan pengendalian konsumsi dengan pengitiran tidak berjalan sesuai rencana.

Selain itu, pengendalian BBM subsidi sesuai aturan Badan Pengatur Kegiatan Hili Minyak dan gas Bumi (BPH Migas) seperti peniadaan premium bersubsidi di jalan tol dan solar bersubsidi di Jakarta Pusat juga tidak berjalan efektif.
     
"Tapi faktanya ketentuan premium tidak ada di jalan tol itu hanya  2-3 hari, tapi kembali normal efek balon pada akhirnya premium tidak ada dampak sama sekali, di sisi efektifitasnya tidak muncul," pungkasnya. (Pew/Nrm)

 

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya