Liputan6.com, Jakarta Kemungkinan penularan virus ebola memang cepat dan 90 pasiennya tidak memiliki kesempatan hidup. Tapi virus sindrom pernapasan akut Timur Tengah atau MERS, memiliki angka kematian 40 pesen dan jauh lebih berisiko mengenai calon jemaah haji karena virusnya dari Arab Saudi.
Demikian disampaikan Kepala Balitbangkes, Tjandra Yoga Aditama di Aula Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, jalan Percetakan Negara 23, Jakarta Pusat, ditulis Jumat (15/8/2014).
"Kedua virus, dua-duanya berbahaya. Tapi tergantung dilihat dari kacamata mana. Kalau dilihat dari angka kematian, ebola memiliki risiko 90 persen. Sedangkan MERS 40 persen. Dua-duanya juga belum ada obat dan vaksin. Yang saat ini dicoba di Amerika atau vaksin yang diberi ke Afrika, itu karena mereka nggak ada harapan," katanya.
Sedangkan dari sisi penularan, kata Tjandra, keduanya juga memiliki kekuatan yang cukup mengkhawatirkan. Sebab ebola menular melalui kontak tubuh, sementara MERS menular melalui udara. Tapi bagaimanapun, virus ebola masih terpusat di Afrika. Kalau MERS, jelas ada di Arab Saudi.
"Ada 3 cara penularan MERS CoV, yaitu community acquired, hospital acquired, dan close human to human contact. Memang angka kematian MERS CoV ini memang sedikit lebih rendah daripada ebola yang 54,8 persen (data 9 gustus). Meski begitu, MERS patut menjadi perhatian penting, apalagi menjelang musim haji yang tidak terlalu lama lagi," terangnya.
Tjandra menegaskan, kedua penyakit ini saat ini menjadi tantangan besar para penanggung jawab pengendalian penyakit menular di negara-negara di dunia, yang masing-masing memiliki perbedaan dan persamaan, dan perlu pendekatan penanganan yang baik.
Mana Lebih Bahaya, Ebola atau MERS CoV?
Tak beda jauh dengan MERS CoV, virus ebola juga membahayakan
diperbarui 15 Agu 2014, 18:30 WIBIlustrasi Penyakit Mers CoV (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Draf Revisi UU Polri, Usia Pensiun Anggota Punya Keahlian Khusus Bisa Diperpanjang 2 Tahun
Nana Mirdad Ungkap Bumbu Dapur yang Selalu Dibawanya Tiap Pergi ke Luar Negeri
CEO Google Sundar Pichai Beberkan Perkembangan AI, Bakal Punya Kesadaran Seperti Manusia?
IHSG Kembali ke Posisi 7.200, Harga Saham AMMN Melejit
Top 3: Iuran Tapera Potong Gaji, Menteri Basuki Jamin Uang Pekerja Tak Hilang
Top 3 Islami: Kemuliaan Tidur Malam walau Tak Sholat Tahajud Menurut Gus Baha, Sholat Tidak Khusyuk Apa Harus Diulang?
KPK Cegah 2 Orang ke Luar Negeri Terkait Kasus Korupsi PGN
Regulasi Insentif Simpang Siur, Bikin Pembeli Tahan Diri Beli Mobil Listrik
Universitas Terbuka dan Yayasan Bulir Padi Luncurkan Program Beasiswa bagi Anak Binaan
ITS Surabaya Pastikan Tidak Ada Kenaikan UKT, Fokus Mahasiswa Bisa Terus Kuliah
Masyarakat Indonesia Banyak Belum Investasi Kripto, Ini Alasannya
6 Makanan yang Bikin Kenyang Tahan Lama, Cocok untuk Menu Diet