Mantan Miliarder Jual Mobil Favorit buat Lunasi Utang

Batista menjual barang paling berharga yang dia miliki demi memasukkan kembali namanya ke jajaran miliarder terkaya di dunia.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 13 Agu 2014, 07:00 WIB
Foto: Business Insider

Liputan6.com, New York - Mantan miliarder yang tersungkur bangkrut sejak tahun lalu, Eike Batista, ternyata tak main-main dengan ucapannya bahwa dia bisa kembali sukses di masa depan.

Tak segan-segan, Batista menjual barang paling berharga yang dia miliki demi memasukkan kembali namanya ke jajaran miliarder terkaya di dunia dan melunasi seluruh utangnya pada para kreditor.

Seperti dilansir dari laman Business Insider, Rabu (13/8/2014), Batista telah menjual model mobil terbaik di dunia, Lamborghini Aventandor demi memenuhi ambisinya untuk kembali sukses. Mobil tersebut telah terjual seharga US$ 1,1 juta atau setara Rp 12,86 miliar (kurs: Rp 11.688/US$).

Sementara harga mobil baru ini model yang sama masih berkisar di harga US$ 1,6 juta. Jadi Batista sebenarnya mendapatkan harga yang cukup baik meski dia sangat jarang mengendarainya mengingat mobil tersebut lebih sering menjadi pajangan di garasi.

Mobil tersebut dirilis pada 2012. Sebagai orang terkaya ketujuh di dunia saat itu, pengusaha asal Brasil tersebut langsung membeli satu Lamborghini warna putih sebagai koleksi pribadinya.

Sayang sekali, setelah itu Batista harus mengalami kerugian bisnis besar-besaran dan tersungkur dari tahtanya sebagai salah satu miliarder terkaya di dunia.

Di tahun yang sama, perusahaan pengeborannya juga mencatatkan kerugian karena tak banyak mendulang emas di lahan tambangnya.

Masa-masa kejayaannya tampak sudah berlalu, enam perusahaan besarnya juga mulai terjungkal. Batista bahkan sempat mencatatkan kerugian hingga mencapai Rp 20 miliar per hari.

Kini para kreditor mulai menagih utang pada Batista seperti misalnya Mubadala Investment Corporation yang pernah berinvestasi senilai US$ 2 miliar di perusahaan-perusahaan Batista. Dia juga kini terpaksa harus menjual sahamnya di perusahaan tambang dan merestrukturisasi seluruh utang. (Sis/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya