Liputan6.com, Jakarta - Harga cabai di pasaran saat ini tengah turun drastis. Harga cabai terutama cabai rawit merah yang sebelumnya tercatat di kisaran Rp 90 ribu per kilogram (kg) kini anjlok menjadi Rp 20 ribu per kg. Penurunan harga ini disebabkan banyaknya pasokan.
"Cabai sekarang ini kan jatuh ya harganya. Kami juga menyadari bahwa persoalan cabai ini musiman, artinya memang di saat-saat tertentu menegang," ujar Menteri Pertanian Suswono di Kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (11/7/2014).
Menurut dia, sebenarnya ada beberapa cara untuk mengatasi penurunan harga akibat melimpahnya pasokan cabai pada musim panen. Salah satunya dengan menjalin kerja sama antara petani cabai dengan industri pangan olahan skala besar.
Jadi, cabai segar yang dipanen petani bisa langsung diserap oleh industri untuk diolah menjadi produk lain seperti sambal. Hal ini akan membantu menyerap produksi cabai yang melimpah saat musim panen.
Namun Suswono mengungkapkan, cara ini menimbulkan masalah lain bagi petani yaitu ketika masa panen selesai atau pada masa tanam. Pada musim tersebut, pasikan cabai akan menurun. Padahal, industri olahan membutuhkan suplay yang stabil.
Selain itu, kadang-kala petani berlaku tidak disiplin. Saat pasokan sedikit, petani lebih memilih untuk menjual cabai ke luar karena harganya lebih tinggi.
"Petani kan sudah terikat kontrak, itu namanya harga kan sudah pasti segitu ya. Nah ini sering kadang- kadang ada keluhan dari pelaku usaha ketika harga sedang bagus, petani jual keluar, tidak menyetor kepada pabrik industri makanan tersebut," katanya.
Hal-hal semacam ini yang membuat industri enggan bekerjasama lebih banyak dengan para petani sehingga ketika panen melimpah dan harga cabai menurun, industri tidak mau membeli ke petani melainkan langsung pasaran.
"Sekarang ini keluhan petani, ketika harga jatuh, pabrik tidak mau beli ke petani, tetapi belinya di pasar karena jauh lebih murah. Ini yang sedang kami mencoba siapa yang benar," tandasnya.
Petani Cabai Sering Curangi Industri Olahan
Ketika panen melimpah dan harga cabai menurun, industri makanan olahan tidak mau membeli ke petani melainkan langsung pasaran.
diperbarui 11 Jul 2014, 15:44 WIBPetani cabai di daerah Kras, Kediri, Jawa Timur. Harga cabai merah melonjak drastis dari Rp 9.500 per kg menjadi Rp 17.000 per kg. (ANTARA)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 Jawa Tengah - DIYSerpihan Kisah Ernando Ari, Ada Doa Orang Lain dan Latihan Sendiri
3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Langkah Mitigasi Gempa Ketika Berada di Dalam Gedung Bertingkat, Jangan Panik
Apple Bakal Investasi di Indonesia? Ini Respons Menteri Bahlil
Potret Raffi Ahmad Kembali Asuh Bayi Lily Sepulang dari London, Lepas Rindu
VIDEO: Tim Indonesia U-23 Gelar Latihan Serius, Jelang Lawan Uzbekistan
Ribuan Warga Solo Bakal Nobar Indonesia U23 Vs Uzbekistan U23 di Depan Kantor Gibran
VIDEO: Akibat Korsleting Listrik, Pabrik Pembuatan Kasur di Bekasi Hangus Terbakar
Bahlil Lahadia Bangga Realisasi Investasi Hilirisasi Kuartal I 2024 Tembus Rp 75,8 Triliun
VIDEO: Prabowo Sebut Butuh Kekuatan NU
60 Kata-kata Sakit Hati Dibohongi, Ungkapan Kekecewaan yang Mendalam
Verrell Bramasta dan Putri Zulkifli Hasan Kompak Perjuangkan Kepentingan Rakyat, Khususnya Anak Muda dan Perempuan
Jangan Lewatkan Pintu Berkah Spesial di Indosiar Senin 29 April 2024 Melalui Live Streaming Pukul 16:00 WIB
Dampak Gempa Magnitudo 6,2 di Garut: 113 Rumah Rusak dan Enam Korban Luka-Luka