Cerita Mengerikan Saat Kebakaran Rumah Ustad Jefri Al Buchori

Saat bangun tidur, Umi Pipik melihat kamarnya sudah panas dan berasap.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 20 Jun 2014, 13:40 WIB
Ayah Umi Pipik meninggal dunia pada Sabtu (17/5/2014) sekitar pukul 18.00 WIB di Semarang.

Liputan6.com, Jakarta Pipik Dian Irawati, istri mendiang Ustad Jefri Al Buchori (Uje), masih terlihat syok atas peristiwa kebakaran rumahnya yang terjadi pada pukul 03.00 WIB, Jumat (20/6/2014) dini hari.

Dari wajahnya yang sayu, Pipik menceritakan sedikit demi sedikit peristiwa menakutkan yang hampir saja merenggut nyawa dirinya bersama empat orang anak.

"Saya pertama kali dengar suara ketika kaca pecah dan itu kencang banget. Saya bangun saya pikir siapa, saya bangun kamar saya sudah panas," ucap Pipik saat ditemui di kediamannya di Perumahan Bukit Mas, Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (20/6/2014).

"Di atas kamar, ruang tamu juga kamar saya dan saya sudah liat banyak asap dan langsung saya teriak. Mau keluar lewat sana (pintu bawah) nggak bisa, akhirnya saya buka pintu dekat balkon (lantai dua)," jabar Pipik.

2 dari 3 halaman

Teriakan Pipik Membangunkan Tetangga

Pipik Uje mengaku bingung bisa menggantikan posisi mendiang suami sebagai pendakwah yang eksis di layar kaca.


Teriakan Pipik membangunkan tetangga dekatnya. Melihat rumah Uje terbakar, tetangga pun panik dan berusaha membantu mengeluarkan orang-orang yang berada di dalam rumah.

"Banyak tetangga saya teriak, saya bangunin dari atas, saya teriak bangunin sopir dan pembantu," sambung Pipik.

Sejenak kemudian, Pipik mendapati anak keduanya, Abidzar sudah bersama kerabat dan tetangganya. Ia aman meskipun terlihat syok mengetahui rumahnya terbakar.

3 dari 3 halaman

Wajah Anak Pipik Hitam Karena Asap

Putra almarhum Uje, Abidzar mengatakan, saat kejadian, rumahnya sedang dalam keadaan ramai.


"Abidzar mukanya sudah hitam sama saya mojok semua di balkon dengan hawa panas dan pembantu angkat Ayla (anak keempat). Ayla masih tidur alhamdulillah bisa diangkat dan badannya sudah panas semua dan hitam asap soalnya," jelas Pipik menggambarkan situasi mendebarkan dan mencekam itu.

Kemudian, peristiwa menegangkan pun terjadi. Yakni saat Pipik harus menyelamatkan diri dengan melompat dari atas balkon rumahnya yang terletak di lantai dua. Bagaimana caranya?

"Kami sudah nggak bisa berpikir, saya lewat atas dan loncat saya nggak mikir apa-apa yang penting anak dan saya dikasih selamat kumpul semua," tutup Pipik sembari menghela napas panjang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya