Liputan6.com, Uni Eropa diam-diam membentuk tim khusus dengan Korea Selatan untuk mengembangkan teknologi komunikasi mendatang. Teknologi yang akan dikembangkan oleh tim teknologi hasil aliansi tersebut tak lain teknologi 5G.
Korea Selatan dipilih sebagai rekanan Uni Eropa karena telah menjadi rumah bagi koneksi jaringan tercepat di dunia. Selain itu, Negeri Ginseng itu merupakan kampung halaman Samsung yang sukses menjadi perusahaan pembuat smartphone terbesar di dunia.
Di sisi lain, Eropa sendiri telah memimpin kompetisi di teknologi GSM (global system for communications) yang merupakan standar asli untuk jaringan mobile yang dimanfaatkan sejak tahun 1990-an. Tapi, teknologi itu tertinggal setelah koneksi internet cepat 4G diluncurkan beberapa waktu lalu.
Teknologi 5G saat ini menjadi bahan perbincangan di kalangan penggiat teknologi komunikasi. Jepang lewat NTT DoCoMo dan Nokia Solution Network juga telah merapat untuk berkonsolidasi mengembangkan teknologi 5G.
Koneksi 5G diharapkan bisa menghasilkan koneksi yang lebih baik untuk mengatasi pengguna internet mobile yang terus meningkat secara drastis. Uni Eropa memperkirakan teknologi komunikasi baru itu akan bisa membuat download film high-definiton hanya perlu waktu 6 detik, meningkat dari 6 menit yang bisa dilakukan di jaringan 4G.
Kalangan bisnis telah sejak lama meminta komunitas Uni Eropa untuk meningkatkan kualitas infrastruktur komunikasi mobile. Mereka menganggap jaringan yang tidak memadai akan menghambat penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
"5G akan menjadi darah baru ekonomi digital dan masyarakat digital setelah itu didirikan," papar Neelie Kroes, Komisaris Uni Eropa untuk Telekomunikasi dalam pernyataannya yang dimuat Reuters, Rabu (18/6/2014).
Kroes menyatakan bahwa Korea Selatan dan Uni Eropa telah sepakt untuk menetapkan jadwal peluncuran 5G di akhir 2015. Mereka pun akan bekerjasama untuk memastikan frekuensi radio yang diperlukan mampu mendukung jaringan baru.
Kesepakatan itu akan membuat para pemain industri telekomunikasi asal Eropa seperti Alcatel-Lucent, Deutsche Telekom, Telefonica dan Orange, yang merupakan bagian dari Asosiasi Infrastruktur 5G Eropa, akan bekerja dengan Forum 5G Korea Selatan.
Uni Eropa mengaku telah menyiapkan dana sebesar US$ 953 juta untuk penelitian 5G selama 7 tahun ke depan. Sementara perusahaan-perusahaan di sektor telekomunikasi akan memberikan lebih dari 3 miliar euro untuk mendukung pengembangan tersebut.
Uni Eropa-Korea Selatan Bentuk Koalisi Kembangkan 5G
Korea Selatan dan Uni Eropa telah sepakt untuk menetapkan jadwal peluncuran 5G di akhir 2015.
diperbarui 18 Jun 2014, 10:44 WIBTeknologi komunikasi 5G segera dikembangkan oleh DoCoMo dan Nokia (ilustrasi)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 Jawa Tengah - DIYFakta Menarik Baekhyun EXO yang Berulang Tahun ke-32
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 7 Mei 2024
Kisah Cinta Beda Agama Zainab Putri Rasulullah dengan Abul Ash bin ar-Rabi’
5 Tahun Menghilang! Rilis Iris pada September Mendatang Tandai Kemunculan BUMP OF CHICKEN
Link Live Streaming Liga Inggris Crystal Palace vs Manchester United, Sebentar Lagi Tayang di SCTV dan Vidio
Sinopsis Film Possession: Kerasukan, Horor Psikologi Angkat Klenik di Indonesia
5 Misi Antariksa Sepanjang 2024, dari Jelajahi Bulan sampai Asteroid
Ayah Mahalini Nonmuslim, Bolehkah Jadi Wali Nikah dalam Islam?
Timnas Indonesia U-23 Dapat Amunisi Tambahan Jelang Play-off Olimpiade Melawan Guinea
HEADLINE: Mendag Revisi Aturan Kebijakan Impor Termasuk Barang Kiriman PMI, Poin Pentingnya?
Senioritas di STIP Jakarta Kembali Makan Korban Jiwa, Mau Sampai Kapan?
Karantina Sulut Musnahkan 15 Ton Daging Ayam Tidak Layak Konsumsi dari Surabaya
Ganjar Tegaskan Tak Akan Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran: Kita Akan Kawal dan Kontrol