Liputan6.com, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dilaporkan mengumpulkan para insinyur dan arsitek di balik insiden runtuhnya blok apartemen di Pyongyang, lalu mengeksekusi mereka dengan mengerahkan regu tembak.
Seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Selasa (27/5/2014), lebih dari 500 orang, termasuk pejabat intelijen dan polisi berpangkat tinggi, diduga tewas saat apartemen 23 lantai ambruk. Kim Jong-un dilaporkan tak bisa tidur saat mendengar kabar soal tragedi tersebut pekan lalu. Runtuhnya bangunan apartemen diduga akibat pengerjaan yang tak sesuai.
Sebuah harian Jepang, Tokyo Shimbun, mengutip sejumlah sumber di Korut mengabarkan, pejabat kunci dan insinyur yang dianggap bertanggung jawab atas pembangunan kompleks apartemen ditangkap dan diganjar hukuman mati atau hukuman berat lainnya.
Empat insinyur desain dan konstruksi dieksekusi oleh regu tembak. Sementara pejabat militer yang bertanggung jawab atas proyek dikirim ke kamp tahanan.
"Kecelakaan menyebabkan korban jiwa," demikian laporan media pemerintah Korut, KCNA. "Pembangunan gedung tersebut tidak dilakukan dengan benar. Diawasi oleh pejabat dengan cara yang tidak bertanggung jawab."
Laporan KCNA juga menyertakan foto salah satu pejabat difoto sedang membuat pernyataan maaf di depan kerumunan orang di dekat situs apartemen yang runtuh. Namun, foto tersebut diambil dengan hati-hati, dengan tidak menampilkan puing-puing dari gedung yang ambrol.
Media Jepang menyebut, meski penyebab insiden belum jelas, konstruksi jelek mungkin menjadi penyebabnya, sebab para pimpinan proyek dan pekerja kerap menyelundupkan baja dan semen untuk dijual di pasar gelap.
Dihuni Kaum Elit
Media Jepang lainnya, Yomiuri Shimbun mengabarkan, gedung tersebut dihuni oleh para petinggi intelijen dan pejabat polisi. Fakta itu yang membuat Kim Jong-un murka.
Bangunan tersebut juga diduga menjadi tempat tinggal sejumlah besar anggota elite Partai Buruh. Meski proses pengerjaan banguinan belum selesai benar, para penghuni sudah mulai pindah sekitar akhir November, karena hanya tinggal beberapa pekerjaan interior yang masih harus diselesaikan. Setidaknya 92 kepala rumah tangga yang diyakini tinggal di kompleks apartemen ketika runtuh.
Kim Jong-un dikenal tak segan-segan memerintahkan eksekusi mati bagi siapapun yang menyebabkan masalah serius baginya, termasuk pamannya sendiri, Jang Song-taek, dan anggota keluarga lain.
Pemimpin Korut memerintahkan pembangunan agresif di ibukota pada 2009, namun proyek tersebut terkendala kurangnya bahan bangunan, demikian menurut Yomiuri Shimbun.
Namun Kim Jong-un terus menekan pekerja untuk terus membangun, bekerja keras dan cepat untuk menyelesaikan sebuah resor ski besar awal tahun ini di Masik Pass di pegunungan timur. Foto-foto yang dirilis KCNA menunjukkan dia sedang memeriksa pabrik kaca Taegwan di Provinsi Pyongan Utara.
Bulan lalu, foto-foto satelit menunjukkan bahwa atap sebuah villa mewah diduga milik Kim Jong-un juga runtuh, juga karena kesalahan konstruksi.
Seorang ahli citra satelit Amerika mengatakan bangunan itu tampaknya adalah akuarium yang dibangun pada tahun 2011. Kim Jong-Un menggunakan bahan impor dari Italia dan Jerman, dan mengisi akuarium itu dengan hewan-hewan laut senilai 2 juta poundsterling atau Rp 39 miliar, termasuk lumba-lumba yang didatangkan dari China.
Kesalahan konstruksi ada kaitannya dengan perintah sang pemimpin. Seorang sumber mengatakan kepada surat kabar Korea Selatan, "setelah Kim Jong-un menetapkan tanggal penyelesaian, tidak ada yang berani mendebat."
Kemudian kepanikan terjadi. "Ada tekanan untuk memenuhi tenggat waktu yang menyebabkan masalah dengan kualitas." (Yus)
Kim Jong-un Eksekusi Mati Pembangun Apartemen Runtuh
Gedung apartemen yang ambruk dihuni oleh para petinggi intelijen dan pejabat polisi. Fakta itu yang membuat Kim Jong-un murka.
diperbarui 27 Mei 2014, 10:20 WIBKim Jong-un kecil. (News.com.au)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jawa Tengah - DIYFitur Flipside di Instagram Akan Dihapus
Berita Terbaru
Live Report Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia vs Uzbekistan: Siapa Lolos ke Final?
VIDEO: Detik-detik Aksi Arogan Pemobil Pajero Serempet Pejalan Kaki dan Kabur
Mengenal Narcissistic Personality Disorder (NPD)? Ini Penyebabnya Menurut Ustaz Faizar
VIDEO: Bus AKAP Dilempari Batu oleh Orang Tak Dikenal di Jalintim Palembang-Jambi
VIDEO: Detik-detik Pria Bawa Pistol di Kab. Bandung, Kini Sudah Diamankan Polisi
Luar Biasa, Peternak Kambing Banjarnegara Ubah Kotoran Kambing Menjadi Energi Alternatif
Yuk Ketahui Mekanisme Pemeriksaan Barang Bawaan Penumpang di Bandara Soetta
Adu Pemain Termahal Timnas Indonesia Vs Uzbekistan, Siapa Juaranya?
Reaksi Polisi Saat Rio Reifan Ngaku Khilaf Pakai Narkoba: Setiap Tersangka Selalu Bilangnya Khilaf
Pokmas Bantah Kasus Perkosaan Gadis 17 Tahun di Area Wisata Pantai Pulau Merah
Top 3 Hari Ini: Selvi Ananda Tampil Beda dengan Rambut Panjang Bergelombang ala Hong Hae In Queen of Tears, Warganet Ramai-Ramai Panggil Bu
Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-60, Kakanwil Kemenkumham Lampung: Pemasyarakatan Bukan untuk Menjerakan