Kronologi Bentrok The Jakmania dengan Bobotoh di Karawang

"Surat itu menyatakan, the jak dilarang meyaksikan pertandingan," kata Martinus.

oleh Ulul Azmi diperbarui 08 Mei 2014, 17:12 WIB
Pertemuan antara Viking dan The Jak diadakan di Mapolres Bogor, Jumat (11/4/2014). (Liputan6.com/Bima Firmansyah)

Liputan6.com, Bandung: Dua kubu suporter yang berseteru, The Jakmania (Persija Jakarta) dengan Bobotoh (Persib Bandung) kembali bentrok di Kampung Kali Urip, Karawang, Kamis (8/5/2014).

Kendati demikian menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Martinus Sitompul, keributan tidak sampai menimbulkan korban luka maupun jiwa dan sekarang ini kondisi sudah kembali kondusif.

Seperti yang diketahui, rombongan The Jakmania yang berjumlah sekitar dua ribu orang, berangkat ke Bandung untuk memberikan semangat kepada tim kesayangan mereka, melawan Persib dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Si Jalak Harupat.

"Namun kami mendapat surat tembusan dari PT Liga Indonesia dengan nomor 171/liga/II/2014, tertanggal 18-19 Februari 2014. Surat itu menyatakan, The Jak dilarang meyaksikan pertandingan," kata Martinus kepada Liputan6.com.

Meski tidak jatuh korban, namun bentrok tersebut sempat membuat jalan tol Jakarta-Karawang, tepatnya di ruas Dawuan arah Cikampek di Km 66 macet. Setelah kejadian tersebut, The Jakmania berputar arah kembali ke Jakarta.

Awalnya, rombongan The Jakmania dialihkan ke Kawasan Industri Dawuan. Namun mereka tetap ingin melanjutkan perjalanan ke Bandung, karena sesuai kesepakatan di Bogor, The Jakmania diizinkan menonton laga Persib vs Persija.

Namun kepolisian mengalihkan perjalanan mereka hingga masuk ke Kampung Kali Urip. Sesampainya di Kali Urip, The Jakmania meminta waktu untuk beristirahat.

Ketika sedang beristirahat, lewat beberapa bobotoh yang seketika langsung mendapat lemparan batu dari The Jakmania. Bentrok tidak terhindarkan.

"Kami tentunya sangat menyesalkan insiden ini karena the jakmania sebetulnya sudah dilarang datang ke Bandung. Tetapi mereka tetap berangkat," ujar Martinus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya