Liputan6.com, Papua - Bakal capres PDI Perjuangan mengkritisi penggunaan dana otonomi khusus Papua dari pemerintah pusat. Menurut Jokowi, pengucuran dana yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak dapat dirasakan oleh rakyat Papua.
Menurut Jokowi penganggaran dana otonomi khusus yang pada tahun 2012 lalu jumlahnya sebesar Rp 4,3 triliun untuk Provinsi Papua dan untuk Provinsi Papua Barat sebesar Rp 1,8 triliun itu tidak terlihat hasilnya.
"Ini bukan masalah anggaran, dari dulu selalu bicara anggaran. Tetapi tidak dibarengi dengan kerja nyata," ujar Jokowi usai melakukan kampanye akbar di lapangan PTC Entrop, Abepura, Jayapura, Sabtu, (5/4/2014).
Gubernur DKI Jakarta itu pun mempertanyakan mengapa dana sebesar itu belum dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di Papua, seperti masalah infrastruktur yang dirasa masih kurang. Seperti pembangunan jalan yang bila dibanding dengan wilayah Indonesia Timur lainnya seperti provinsi-provinsi yang ada di Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara, apalagi Pulau Jawa, Papua masih jauh tertinggal.
"Tanpa infrastruktur yang baik yang sekian puluh tahun Papua akan seperti ini terus. Infrastruktur itu harus dikoneksikan (disambungkan)," tukas Jokowi.
Baca juga:
Advertisement