Pengamat: Jenderal Moeldoko Cocok Jadi Cawapres Jokowi

Namun Tjipta menilai pasangan sipil-militer sudah menjadi konsep usang dalam sistem pemerintahan Indonesia.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 29 Mar 2014, 13:16 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyapa awak media saat meninggalkan kantor Kementerian ESDM (Liputan6.com/ Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah tokoh militer disebut-sebut sangat cocok sebagai calon wakil presiden mendampingi Jokowi yang diusung PDIP sebagai calon presiden. Salah satunya adalah Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

"Moeldoko punya pengalaman luar biasa. Dia sosok yang tegas dan masih muda," kata pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Tjipta Lesmana di Jakarta, Sabtu (29/3/2014).

"Walau dia masih aktif, dia kan bisa mengajukan untuk pensiun dini," tambah Tjipta Lesmana.

Selain Moeldoko, kata Tjipta, ada pula nama mantan Kepala Staf Angkatan Darat Ryamizard Ryacudu. Namun sosok Ryamizard dinilai terlalu tua. Selain itu juga dinilai tak punya pengalaman.

"Ryamizard sudah tua, dia tidak ada pengalaman pemerintahan Nasional. Walau saya akui dia sosok yang cukup tegas," ucap dia.

Namun Tjipta menilai pasangan sipil-militer sudah menjadi konsep usang dalam sistem pemerintahan Indonesia. Konsep ini sudah tidak relevan.

Jadi, masyarakat tak perlu khawatir jika presiden dan wakil presiden yang terpilih dalam Pilpres 2014 sama-sama berasal dari sipil. "Sipil-Militer itu hanya dikotomi lama," tutur Tjipta.

Baca juga:

Penjualan Aset Negara oleh Mega Disoal, Jokowi: Kita Beli Kembali

Warga Cisarua: Ada Jokowi, Capres Lain Siap-siap Kalah

Pengamat: PDIP Menang, Puan Dapat Posisi Strategis

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya