Tertib Sipil Berlaku, Warga Aceh Biasa Saja

Seperti biasa warga Kota Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, lebih suka berkumpul di kedai kopi. Sementara berita utama koran lokal hanya menyoroti peristiwa kontak tembak yang terjadi Bireun, kemarin.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Mei 2005, 14:55 WIB
Liputan6.com, Banda Aceh: Status Tertib Sipil di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mulai berlaku Kamis (19/5) ini. Tak ada sambutan khusus dari masyarakat Aceh, terutama di Banda Aceh. Seperti biasa mereka lebih suka berkumpul di kedai kopi.

Salah satu kedai kopi yang ramai didatangi terletak di kawasan Ulee Kareung. Di sini berbagai masalah termasuk politik mereka diskusikan sambil menikmati segelas kopi. Bagi warga Banda Aceh, rasa aman yang lebih utama. Bahkan, mereka tak lagi panik saat gempa terasa di sana pada pukul 09.00 WIB.

Jajaran Kepolisian Daerah Aceh justru lebih sigap merespons pemberlakuan Tertib Sipil. Mereka menggelar razia kartu tanda penduduk dan surat kendaraan bermotor di depan Masjid Raya Baiturrahman. Razia dilakukan untuk mengantisipasi penyusupan anggota separatis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke Banda Aceh.

Sementara berita utama di surat kabar lokal hanya menyoroti peristiwa baku tembak yang terjadi di Desa Pulo Naleung, Kecamatan Peusangan, Bireun, Rabu kemarin. Dua orang anggota TNI yakni Prajurit Satu Robani dan Sersan Satu Sukran terluka dalam peristiwa ini. Sedangkan dari pihak GAM, dua orang tewas yaitu Iskandar dan Bahagia. Adapun seorang lagi anggota GAM tertangkap tim gabungan TNI yang mengepung daerah tersebut.

Kontak senjata ini sempat membuat warga Desa Pulo Naleung panik. Mereka mengungsi di sebuah meunasah atau madrasah tidak jauh dari lokasi [baca: Menjelang Tertib Sipil, TNI-GAM Bentrok].(AWD/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya