Sukses

Pangandaran Diterjang Gempa dan Tsunami

Gempa tektonik yang diikuti tsunami di Pantai Pangandaran, Ciamis, Jabar, menyebabkan ratusan rumah hancur. Lima orang tewas dan ribuan warga di Pangandaran saat ini masih dalam kondisi panik.

Liputan6.com, Jakarta: Gempa tektonik berkekuatan 6,8 skala Richter terjadi di dekat Pantai Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat, sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (17/6). Pusat gempa berada 60 kilometer di lepas pantai Samudra Hindia pada kedalaman 33 kilometer di bawah laut. Getaran gempa yang begitu kuat juga dirasakan warga di Bandung, Jabar, dan Jakarta.

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menyatakan gempa terjadi karena pergerakan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Gerakan kedua lempeng ini pula yang mengakibatkan gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah pada akhir Mei silam [baca: Gempa Mengguncang Yogyakarta].

Koresponden SCTV di Ciamis, Eko Setiabudi melaporkan, gempa membuat warga panik karena air laut masuk ke kawasan perumahan yang berada di pinggir pantai. Ribuan warga berlarian sambil menangis mencari tempat yang lebih tinggi. Ketinggian air pada jarak 500 meter dari pinggir pantai mencapai satu meter. Menurut data dari puskesmas setempat, tercatat lima orang tewas dan korban kemungkinan bertambah.

Sementara itu menurut John Minogue, warga Pangandaran, tsunami terjadi sekitar 15 menit usai gempa. Luapan air menyebabkan banyak rumah warga di sepanjang pantai barat Pangandaran hancur. "Saya juga melihat ada beberapa orang di pinggir pantai yang meninggal," kata John dalam wawancara telepon dengan Bayu Sutiyono dalam tayangan Liputan 6 Petang SCTV.

Hal senada diungkapkan Kirsten, ibu rumah tangga yang tinggal sekitar 500 meter dari pinggir pantai Pangandaran. Kirsten mengaku melihat sendiri warga yang terlempar dan dibawa air laut saat tsunami datang. "Di sini semuanya masih panik, warga sibuk mencari sanak saudaranya yang hilang," tutur Kirsten.

Sedangkan dari Pantai Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan meski getaran gempa tidak begitu terasa, air laut sempat naik sejauh satu kilometer ke daratan. Menurut warga bernama Denok, penduduk di sekitar sudah mengungsi atas inisiatif sendiri.

Sementara itu laporan terakhir dari BMG menyebutkan telah terjadi enam kali gempa susulan berkekuatan 4,9 skala Richter hingga 6,1 skala Richter. Dua kampung di Pangandaran barat juga dinyatakan tenggelam akibat hantaman tsunami. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono malam ini sudah mengeluarkan keterangan resmi serta membenarkan korban tewas akibat gempa saat ini tercatat lima orang.(ADO/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini