Sukses

Bahaya Mudik Lebaran Gunakan Mobil Bak Terbuka

Para pemudik mobil bak terbuka di Grobogan menyerah dan turun karena mobil akan dikandangkan bila tetap ngotot melanjutkan perjalanan.

Liputan6.com, Grobogan - Keselamatan semestinya menjadi pertimbangan utama saat melakukan perjalanan jauh seperti mudik. Namun kenyataanya karena alasan keterbatasan biaya, keselamatan tidak jarang menjadi pertimbangan nomor sekian.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (23//7/2015), penjelasan mengenai risiko kecelakaan disampaikan polisi untuk menyadarkan betapa berbahaya pulang ke rantau dengan mobil bak terbuka.

Risiko kecelakaan memang kerap diabaikan demi menghemat pengeluaran, apalagi uang Lebaran sebagian besar sudah habis dibelanjakan. Dengan mobil bak terbuka sekali angkut, banyak barang maupun anggota keluarga yang bisa ikut serta.

Namun tak ingin jatuh korban, polisi mengambil tindakan tegas yang tentu saja disambut kecut pemudik yang akan kembali ke rantau.

Misalnya para pemudik di Grobogan, akhirnya menyerah dan turun karena mobil akan dikandangkan bila tetap ngotot melanjutkan perjalanan.

Lain di jalan lain di pelabuhan, lantaran terlepas dari pegangan tangannya, seorang ibu kehilangan putrinya. Mencari tanpa tentu arah, terus dilakukannya demi menemukan buah hatinya.

Setelah lama menyusuri lorong demi lorong di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, ibu ini akhirnya bertemu orang yang melihat seorang bocah dengan ciri yang disebutkannya. Bocah bernama Nabila ini akhirnya ditemukan di area parkir di dekat kantor ASDP.

Selain anak hilang, beberapa pemudik pingsan lantaran tidak kuat antre berdesakan saat memasuki kapal fery.

Karenanya pihak ASDP mengimbau pemudik untuk tidak memaksakan diri berdesakan, jika kesehatan maupun kondisi fisik tidak memungkinkan dan menunggu kapal berikutnya. (Dan/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.