Sukses

Samsung Galaxy Watch Bakal Bisa Deteksi Gangguan Tidur Mulai Tahun Ini

Samsung Galaxy Watch mendapatkan persetujuan dari FDA Amerika Serikat untuk penggunaan fitur deteksi gangguan tidur sleep apnea. Kemungkinan fitur ini digulirkan di Galaxy Watch 7 Series.

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini perusahaan teknologi Samsung mendapatkan persetujuan dari FDA atas penggunaan Galaxy Watch untuk mendeteksi apakah si pengguna mengalami gangguan sleep apnea.

Adapun sleep apnea adalah kondisi medis di mana seseorang berhenti bernapas beberapa detik ketika sedang tertidur.

Kondisi ini bisa terjadi dalam beberapa bentuk. Misalnya Central Sleep Apnea, di mana otak tidak mengirimkan sinyal dengan benar untuk mengontrol pernapasan saat sedang tertidur.

Lalu ada pula yang namanya Obstructive Sleep Apnea, di mana otot-otot rileks namun sebenarnya menghalangi aliran udara masuk ke paru-paru seseorang.

Dalam sebuah unggahan, Samsung mengumumkan kalau mereka belum lama ini menerima persetujuan FDA untuk menambahkan fitur ke Galaxy Watch. Fitur yang dimaksud memungkinkan Galaxy Watch mendeteksi tanda-tanda sleep apnea obstruktif tingkat sedang hingga parah.

Mengutip 9to5Google, Selasa (13/2/2024), fitur ini bakal tersedia untuk pengguna berusia di atas 22 tahun yang belum tentu didiagnosis dengan kondisi sleep apnea.

Tampaknya ide di balik hadirnya fitur deteksi itu adalah membantu orang-orang yang mungkin tidak sadar kalau dirinya memiliki sleep apnea, untuk mencari bantuan medis atau menjelaskan gejala-gejala seperti penurunan kualitas tidur dan peningkatan kelelahan di siang hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Kerja Fitur Deteksi Gangguan Sleep Apnea

Fitur ini bekerja menggunakan data yang didapatkan saat pengguna tidur. Selain itu, untuk membuat kinerja deteksi berjalan dengan baik, setidaknya pengguna harus tidur mengenakan smartwatch Samsung selama lebih dari empat jam dalam periode 10 hari.

Samsung menggarisbawahi, fitur ini bakal hadir di Galaxy Watch yang ada di pasar Amerika Serikat mulai kuartal tiga 2024. Itu artinya, tidak akan rilis setidaknya hingga Juli 2024.

Kemungkinan, fitur deteksi gangguan sleep apnea ini bakal debut bersamaan dengan Samsung Galaxy Watch 7 series yang diperkirakan rilis setidaknya kuartal 3 2024.

3 dari 4 halaman

Belum Diketahui Bakal Rilis di Galaxy Watch Edisi Lama atau Tidak

Saat ini masih belum jelas apakah fitur tersebut akan tersedia ke model-model Galaxy Watch yang lain, namun Samsung mengumumkan fitur ini bakal digulirkan untuk Galaxy Watch series.

Selain di Amerika Serikat, fitur deteksi gangguan sleep apnea juga telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah Korea Selatan. Namun, kemungkinan fitur ini tidak tersedia di pasar lain selain kedua negara di atas.

Bukan hanya itu, Samsung juga menyebutkan, fitur deteksi gangguan sleep apnea ini mungkin bekerja tergantung pada smartphone apa yang terhubung dengan jam.

Sejumlah fitur tertentu di Galaxy Watch memang bergantung pada perangkat wearable yang dipasangkan dengan smartphone Galaxy tersebut. Jadi ada kemungkinan fitur ini bekerja juga tergantung model smartphone apa yang dipasangkan dengan jam pintar Galaxy Watch. 

4 dari 4 halaman

Belum Lama Ini Rilis Galaxy AI, Kecerdasan Buatan di Dalam HP

Sementara itu, inovasi Samsung terus berjalan. Belum lama ini Samsung rilis smartphone dengan dukungan kecerdasan buatan bernama Galaxy AI. Sebenarnya, apa itu Galaxy AI dan bagaimana ia diterapkan di smartphone Samsung Galaxy S24 series?

Mengutip keterangan resmi Samsung, Minggu (21/1/2024), Galaxy AI adalah kecerdasan buatan yang terdapat di dalam smartphone Samsung, dalam hal ini adalah Samsung Galaxy S24 series yang belum lama ini diluncurkan.

Disebutkan Samsung, Galaxy AI merupakan kecerdasan buatan yang dirancang untuk membuat kehidupan pengguna jadi lebih baik, terutama untuk memaksimalkan komunikasi.

President and Head of Mobile Experience Business Samsung Electronics TM Roh mengatakan, Galaxy AI dirancang berdasarkan inovasi perusahaan dari tahun ke tahun serta pemahaman mendalam tentang bagaimana seseorang memakai smartphone.

Jika kebanyakan smartphone saat ini menggunakan AI untuk meningkatkan kualitas hasil foto, Galaxy AI milik Samsung dirancang untuk lebih dari sekadar meningkatkan hasil foto, terapi juga membuat komunikasi lebih mudah.

Galaxy AI pun diterapkan dalam berbagai skenario, sebagian besar di antaranya untuk meningkatkan komunikasi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.