Sukses

Penjelasan Fenomena Double Rainbow, Dua Pelangi Ada di Jakarta

Ada dua pelangi terlihat di langit Jakarta pagi ini, Selasa 30 Januari 2024, berikut adalah penjelasan fenomena double rainbow tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Warga Jakarta hari ini, Selasa 30 Januari 2024 dibuat takjub dengan kehadiran pelangi ganda sekaligus di langit. Kedua pelangi tersebut terlihat berdampingan seolah berada atas dan bawah di langit.

Sebagian warganet pun menjepret fenomena tersebut dan mengunggahnya di media sosial. Fenomena ini dinamakan pelangi ganda alias double rainbow.

Apa itu fenomena double rainbow yang terjadi di langit Jakarta?

Mengutip laman meteorologi pemerintah Inggris metoffice.gov.uk, Selasa (30/1/2024), fenomena double rainbow atau pelangi ganda di langit terbentuk ketika sinar matahari dipantulkan dua kali. Pertama, di tetes hujan dengan cahaya ungu yang mencapai mata pengamat, berasal dari tetes hujan yang lebih tinggi dan cahaya merah berasal dari tetes hujan yang lebih rendah.

Pelangi ganda pun menjadi pemandangan indah, di mana mata manusia yang melihatkan bisa melihat dua tampilan pelangi sekaligus di langit.

Fenomena double rainbow ini sebenarnya cukup umum terjadi, terutama saat matahari sedang dalam posisi rendah di langit, seperti pagi hari atau sore hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terjadi di Area Langit yang Luas

Pelangi kedua biasanya lebih redup dan warnanya yang ditampilkan tampak lebih bernuansa pastel ketimbang pelangi utama. Ini karena lebih banyak cahaya yang keluar dari dua pantulan.

Pelangi kedua di double rainbow juga terlihat di area langit yang lebih luas. Lebarnya hampir dua kali lipat dari pelangi utama.

Adapun kunci utama dari double rainbow adalah urutan warna pada pelangi kedua yang terbalik dibanding pelangi pada umumnya.

Sekadar informasi, pita gelap di antara dua pelangi dikenal sebagai pita Alexander. Nama ini diambil dari Alexander dari Aphrodisias yang pertama kali menggambarkan fenomena ini pada tahun 200 M.

Pita Alexander terbentuk karena di antara sudut deviasi utama dan sekunder tidak ada cahaya matahari yang tersebar oleh tetes-tetes hujan menuju si pengamat, sehingga membentuk pita langit gelap.

3 dari 3 halaman

Bagaimana Double Rainbow Terbentuk?

Bagaimana Double Rainbow Terbentuk?

Masih dari sumber yang sama, double rainbow terbentuk ketika sinar matahari terpantul dua kali di dalam tetes hujan. Dengan cahaya ungu yang mencapai mata pengamat berasal dari tetes hujan yang lebih tinggi dan cahaya merah dari tetes hujan yang lebih rendah.

Itu berarti, urutan warna di pelangi sekunder terbalik dibandingkan dengan pelangi utama. Pelangi sekunder pun muncul sekitar 10 derajat di atas pelangi utama dan warnanya pun lebih redup.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.