Sukses

Ketua Yayasan ATVI: Negara Belum Berhasil Membentuk Manusia Indonesia Seutuhnya

Dalam pidaton di Sidang Senat Terbuka Wisuda ke XVI ATVI, Ketua Yayasan ATVI yang juga Wakil Komisaris Utama PT Surya Citra Media Tbk (SCM) Suryani Zaini menyorot soal negara yang belum berhasil membentuk manusia Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Yayasan ATVI yang juga Wakil Komisaris Utama PT Surya Citra Media Tbk (SCM) Suryani Zaini baru saja memberikan pidato pada acara Sidang Senat Terbuka Wisuda ke XVI Akademi Televisi Indonesia (ATVI).

Dalam kesempatan itu, ia menekankan ke seluruh sivitas akademika ATVI kalau pendidikan adalah akhlak mulia peserta didik. Karenanya sekarang, mereka telah dibekali kemampuan untuk selalu berpikir holistik, solutif, analitis, kreatif, dan inovatif.

Ia juga  mengimbau para wisudawan dan wisudawati berbuat sekaligus bertindak sebesar-besarnya dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan golongan maupun kepentingan diri sendiri.

"Bangsa ini menunggu kalian. Bangsa ini menunggu kalian orang-orang muda terpelajar untuk mengisinya dengan etika dan moral, dengan akhlak mulia tadi," ucap Suryani dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (23/11/2023).

Terlebih, menurut Suryani, negara belum berhasil membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Oleh sebab itu, sebagai lembaga pendidikan, ATVI terpanggil kembali menekankan pentingnya akhlak mulia bagi peserta didik.

"Lulusan ATVI mempunyai level kualitas yang berbeda karena menempatkan akhlak mulia, moral, etika dan budaya di atas keahlian yang diberikan," ujarnya.

Untuk itu, ia juga menegaskan, para wisudawan dan wisudawati selalu memegang tinggi etika dan moral di atas semua itu. 

"Budaya kerja keras dan akhlak mulia dalam menerapkan semua yang telah dibekalkan kepada kalian di atas, di mana pun kalian berada," ujar Suryani pada para mahasiswa ATVI yang diwisuda.

Dalam pidatonya, ia juga mengutip pernyataan Nelson Mandela tentang “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world” atau "Pendidikan adalah senjata paling tangguh yang digunakan untuk mengubah dunia."

"Artinya, kalian para wisudawan wisudawati yang berbahagia, telah memiliki senjata paling tangguh, yang dapat digunakan secara bijaksana untuk mengubah diri sendiri, lingkungan dan masyarakat di mana pun kalian berada. Masa depan di tangan kalian," Suryani menjelaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bekal Diri yang Baik untuk Dukung Bonus Demografi

Pada kesempatan itu, Suryani juga menyorot Indonesia yang kini berada di masa krusial, yakni masa Bonus Demografi. Untuk diketahui, bonus demografi merupakan kondisi ketika jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan anak-anak dan orang tua (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas).

Bonus demografi ini pun memberikan kesempatan besar bagi Indonesia meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Namun, hal ini baru dapat terwujud apabila seluruh masyarakat bisa mengelola sumber daya manusia yang ada secara optimal.

"Kita semua tentu mengetahui bahwa kalau melalui pendidikan, kita dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karenanya, menjadi lulusan perguruan tinggi dan mendapatkan ijazah merupakan suatu kebanggaan dan prestasi yang sangat membanggakan," tuturnya.

Kendati demikian, menurutnya, memiliki ijazah belum cukup untuk bisa memanfaatkan bonus demografi dengan optimal. Ia mengingatkan para wisudawan dan wisudawati harus menjadi generasi unggul serta kompetitif.

"Artinya, kalian harus menyiapkan diri dengan bekal yang cukup baik dari aspek pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi sosial yang dibutuhkan dalam pasar kerja di era mendatang. Dengan demikian, bonus demografi akan membawa berkah bagi kehidupan bangsa, bukan menjadi defisit bagi bangsa," tuturnya.

 

3 dari 3 halaman

Kontribusi ATVI Hadirkan Pemberitaan yang Akurat dan Berimbang

Ia juga mengungkapkan rasa bahagia karena program perguruan tinggi ATVI telah memberikan kontribusi besar dalam upaya mencerdaskan bangsa, melalui lulusan berkualitas yang bertanggung jawab dalam menyajikan berita akurat dan berimbang.

Suryani berharap, para wisudawan dan wisudawati bisa menjadi agen perubahan dalam menyebarluaskan informasi yang benar dan terpercaya melalui media. l

Alasannya, mereka telah dibekali pengetahun dan keterampilan dalam bidang jurnalisme dan produksi multimedia di tengah kebutuhan industri media yang semakin pesat.

"Namun, tentunya tantangan tidak mudah dalam menjalani profesi di era digital seperti saat ini. Anda harus tetap mempertahankan integritas jurnalistik dengan mengutamakan kebenaran dalam setiap pemberitaan yang disajikan," tuturnya.

Untuk diketahui, 2023 juga merupakan Dies Natalis ATVI ke-25. Karenanya, sebagai bagian dari entitas bisnis EMTEK di bidang pendidikan, ATVI pun terus melakukan peningkatan.

Salah satunya ditunjukkan dengan pembangunan kampus baru yang hampir rampung. Selain itu, ATVI juga tengah melakukan perubahan bentuk menjadi IMDE (Institut Media dan Digital EMTEK).

Dengan perubahan ini, ada tiga progam studi baru yang akan dihadirkan pada Penerimaan Mahasiswa Baru 2024, yakni S1 Bisnis Digital, S1 Kajian Film, Televisi, dan Media, serta S1 Seni Pertunjukkan.

Tiga program studi itu melengkapi dua program studi yang sudah ada saat ini, yaitu D3 Komunikasi Massa dengan Peminatan Digital Media Advertising dan D4/Sarjana Terapan Ilmu Komunikasi dengan Peminatan Media Production.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini