Sukses

Google Search Hadirkan Fitur Latihan Bicara Bahasa Inggris, Bisa Dicoba di Indonesia

Google Search kini punya fitur yang bisa dipakai pengguna untuk belajar bicara Bahasa Inggris.

Liputan6.com, Jakarta - Google Search baru saja meluncurkan sebuah fitur yang membantu pengguna untuk belajar berbicara dalam bahasa Inggris.

Christian Plagemann, Director; dan Katya Cox, Product Manager, Google Research dalam blog resmi Google mengatakan, fitur ini sudah bisa dicoba buat para pengguna Android di Argentina, Kolombia, India, Indonesia, Meksiko, dan Venezuela.

Nantinya, fitur latihan bicara bahasa Inggris dari Google ini akan diperluas ke lebih banyak negara dan bahasa di masa mendatang.

"Google Search sudah menjadi alat yang berharga bagi pelajar bahasa, menyediakan terjemahan, definisi, dan sumber daya lainnya untuk meningkatkan kosa kata," ujar keduanya.

"Kini, pelajar yang menerjemahkan ke atau dari bahasa Inggris di ponsel Android akan menemukan pengalaman latihan berbicara bahasa Inggris baru dengan masukan yang dipersonalisasi," tulis Google, dikutip Selasa (24/10/2023)

Menurut Google, pengguna nantinya akan diberikan kata-kata yang biasa dipakai sehari-hari, untuk kemudian membuat jawaban lisan mereka sendiri, memakai kosakata yang disediakan.

Sesi latihan belajar Bahasa Inggris ini bakal berlangsung selama tiga sampai lima menit, dan nantinya, akan ada feedback yang dipersonalisasi, serta opsi untuk ikut ke pengingat latihan harian.

Di sesi latihan, pengguna juga bisa men-tap kata yang tidak mereka pahami, untuk melihat terjemahan kata tersebut, yang mempertimbangkan kata-kata itu dalam sebuah konteks.

Mengutip Tech Crunch, Google memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), dan machine learning untuk fitur ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Teknologi yang Dipakai

Salah satu teknologi yang dipakai adalah Deep Aligner, yang menghubungkan berbagai kata untuk menciptakan makna dan menyarankan terjemahan.

Tim lain juga mengadaptasi model koreksi tata bahasa, agar teks berfungsi pada transkripsi ucapan, khususnya bagi pengguna yang memiliki ucapan beraksen. Tim Google Research juga membuat model terpisah, untuk mendukung komponen feedback semantik dari pengalaman tersebut.

Sementara tim yang sama, membuat model lain untuk memperkirakan kompleksitas kalimat, frasa, atau kata individual untuk "menantang pelajar secara tepat sesuai tingkat kemampuan mereka." 

Google juga mengatakan mereka menggaet "ahli bahasa, guru, dan pakar pedagogi ESL/EFL", untuk menciptakan pengalaman bimbingan bahasa dalam Search, sehingga melibatkan pakar manusia dalam konten.

Google juga menegaskan, fitur ini dirancang bukan untuk menggantikan metode pembelajaran yang sudah ada. Alih-alih, mereka mengklaim, fitur ini dapat dipakai sebagai pendamping layanan dan sumber belajar lainnya seperti bimbingan pribadi, aplikasi mobile, atau kelas bahasa.

3 dari 4 halaman

Kurangnya Kesempatan Bicara Jadi Hambatan Belajar

Mitra Google lainnya membantu menampilkan konten yang mereka buat kepada pelajar. Perusahaan pun berencana memperluas program ini ke mitra lain di kemudian hari.

Dalam blog-nya, Google mengatakan bahwa belajar sebuah bahasa bisa membuka peluang baru dalam kehidupan seseorang. Menurut mereka, ini bisa membantu orang untuk terhubung dengan orang lain dari budaya yang berbeda, berkeliling dunia, hingga lebih maju dalam karirnya.

Raksasa teknologi ini juga mengungkapkan, bahasa Inggris sendiri diperkirakan punya 1,5 miliar pembelajar di seluruh dunia.

Meski begitu, menurut perusahaan, untuk mencapai kemahiran dalam bahasa baru tidaklah mudah. Banyak pelajar juga mengakui kurangnya kesempatan latihan bicara secara aktif dan menerima ulasan menjadi hambatan belajar.

4 dari 4 halaman

Google Images Kini Bisa Buat Gambar AI

Sebelumnya, Google memperkenalkan fitur yang memungkinkan pengguna untuk menghasilkan gambar secara langsung di Google Images. Disampaikan melalui Google Blog, Senin (16/10/2023), fitur ini menggunakan bantuan kecerdasan buatan (AI). 

Misalnya, jika kamu mencari inspirasi untuk dekorasi meja Halloween atau ide rumah anjing yang menyeramkan, kamu dapat mengetikkannya dalam bilah pencarian dan meminta Google menghasilkan gambar berdasarkan permintaan tersebut.

Keistimewaan dari fitur ini adalah pengguna dapat mengaktifkan Google Lens pada gambar yang dihasilkan untuk mencari produk dunia nyata yang mirip dengan apa yang ditampilkan oleh AI Generatif ini. 

Namun, perlu diingat bahwa untuk menggunakan fitur ini, pengguna harus mendaftar ke Google Labs dan memilih program SGE. 

Selain itu, fitur pembuatan gambar AI baru hanya tersedia di Amerika Serikat, dalam aplikasi berbahasa Inggris, dan untuk pengguna yang berusia di atas 18 tahun.

Meskipun fitur ini menawarkan kemudahan, ada beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan. Pengguna akan diblokir untuk membuat gambar fotorealistik wajah manusia, serta gambar orang terkenal. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.