Sukses

Tulisan Depok di Dinding Gua Hira Viral di Media Sosial, Warganet: Lagi-Lagi Depok

Viral video menunjukkan tulisan Depok di dinding Gua Hira, tempat suci bagi umat Islam ini mendapatkan reaksi warganet di mana mayoritas dari mereka mengutuk dan mengkritik aksi vandalisme tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Kota Depok kembali menjadi sorotan warganet setelah beredarnya video memperlihatkan sebuah kata "Depok" tertulis di salah satu dinding Gua Hira, Arab Saudi.

Aksi vandalisme ini pertama kai diketahui dari sebuah unggahan video di kanal YouTube Habib Ja'far bernama Jeda Nulis.

Dalam video bertajuk "Why Depok di Gua Hira", menunjukkan bagaimana ia mendaki Gunung Nur menuju Gua Hira bersama beberapa temannya.

Dalam perjalanan tersebut, ia menemukan banyak sampah dan coretan di batu-batu sepanjang jalur pendakian.

Salah satu coretan menarik perhatiannya adalah tulisan “Depok” terlihat jelas di salah satu dinding gua. Selain itu, ada juga tulisan-tulisan lain seperti Rojali, Andriyani, Miftah, dan Zulfa.

Video tersebut kemudian viral di media sosial dan mendapat berbagai tanggapan dari warganet.

Banyak pengguna internet mengutuk dan mengkritik aksi vandalisme tersebut. Ada juga yang merasa malu karena pelaku diduga berasal dari Indonesia, khususnya dari kota Depok.

Berikut adalah beberapa komentar warganet yang kami rangkum dari Twitter:

"Kenapa harus lagi Depok sih😭 Vandalisme itu gak beradab, sok eksis," ujar @t****.

"Emang warga dunia tau coretan depok itu maksudnya apa, sampai bikin malu RI? Tapi emang norak banget sih yg nyoret," tulis @s**** di Twitter.

"Pengen maki2, tapi jatohnya dosa malahan...," kata @l****.

"Ga bisa berword2 lagi kl soal depok.." ujar @T****.

"Plis deh memalukan bgt sih,kek norak bgtt kek gituan," ucap @f****.

"Gak di mana gak di mana bikin ulah terus deh tetangga gue," tulis @u**** di Twitter.

"Kebablasan. Memalukan. Tak punya adab. Tunggu saja balasan dari langit," cuit @P****.

"Tuhan menngumpulkan manusia2 aneh dan lucu di kota Depok," ucap @b**** di platform media sosial milik Elon Musk.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kemenag dan Wali Kota Depok Buka Suara

Gua Hira di Jabal Nur, Makkah. Darmawan/MCH

Gua Hira menjadi salah satu saksi sejarah besar persebaran agama Islam. Gua ini merupakan tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama kali melalui malaikat Jibril.

Tak heran jika hingga kini keberadaan Gua Hira di Jabal Nur, Makkah diagungkan umat Islam. Banyak jamaah haji, umroh, hingga wisatawan mengunjungi Gua Hira.

Sayangnya, gua tersebut menjadi sasaran vandalisme dengan adanya tulisan 'Depok' pada dinding gua. Tindakan tersebut mendapatkan reaksi negatif dari banyak orang yang menilai perbuatan itu sebagai tindakan yang tidak pantas dan telah menodai reputasi kota Depok, Indonesia.

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok telah merespon mengenai peristiwa ini. Hasan Basri, Kepala Sub Bagian Kantor Kemenag Kota Depok, menyatakan penyesalannya terkait peristiwa tersebut.

"Jangan kita kotori kelestarian dan kebersihannya (Gua Hira), ini sayang kami sayangkan," kata Hasan Basri pada Sabtu, 22 Juli 2023.

Dia mengatakan bahwa ia belum bisa memastikan apakah tindakan vandalisme itu benar-benar dilakukan oleh warga Depok atau tidak, mengingat terdapat daerah dengan nama yang sama, Depok, di provinsi lain selain Jawa Barat.

"Saya juga tidak tahu ya, mudah-mudahan sih bukan dari Depok Jawa Barat," ujarnya.  

3 dari 4 halaman

SDM Yang Terbatas

Viral Tulisan Depok dan Nama Orang Indonesia di Gua Hira (YouTube/Jeda Nulis)

Dia pun meminta agar seluruh jemaah bisa menjaga kebersihan di Tanah Suci. Dia meminta agar kesucian yang ada pada diri jamaah haji dijaga dengan baik.

"Jangan mengotori tempat-tempat bersejarah dengan tulisan-tulisan yang kurang bermanfaat. Saya imbau jaga kebersihan dan kelestarian, apalagi itu tempat bersejarah di mana Nabi Muhammad SAW menerima Wahyu pertama dari Allah SWT," ungkapnya.

Hasan mengakui bahwa ia tidak dapat mengawasi langsung kepada setiap jemaah yang bepergian ke Tanah Suci, mengingat keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh Kemenag.

"Mereka kan berziarah ke sana, mungkin pada saat berziarah itu, mungkin petugas tidak mengawasi sampai sejauh itu," ujar Hasan Basri.

Hasan menduga jemaah haji yang beraksi vandalisme di Gua Hira awalnya membawa spidol atau pulpen untuk menamai koper dan tas agar tidak tertukar.

"Khawatir tas atau koper tertukar, jadi ada penulisan identitas, khawatir hilang mereka membeli itu. Atau mungkin punya inisiatif itu, ketika datang ke tempat itu atau Gua Hira nama atau daerahnya terkenal, padahal hal tersebut tidak baik," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Respon Wali Kota Depok

Walikota Depok Mohammad Idris memberikan responnya terhadap tulisan 'Depok' di Gua Hira pada Sabtu, 22 Juli 2023. (sumber: Enam Plus Liputan6.com)

Aksi vandalisme ini telah menarik perhatian pengguna media sosial. Akun @depok24jam adalah salah satu yang mengunggah tentang hal ini pada Jumat, 21 Juli 2023. Unggahan tersebut mendapatkan banyak respons dari pengguna internet. Sebagian besar dari mereka mengomentari bahwa Depok selalu menjadi pusat perhatian.

"Kalo ini Depok Jabar si, gak heran lagi Depok dapet julukan kota kreatif. Warganya yg model beginian tingkahnya udah di luar alam bawah sadar sih," tulis warganet.

Komentar lainnya juga banyak yang menyesali tindak vandalisme tersebut. "Dasar norax. Bener2 gapunya etika," kecam warganet lainnya.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan tindakan vandalisme tersebut sangat tidak layak. Terlebih vandalisme itu dilakukan di tempat suci dan mengaatasnamakan satu kota, yaitu Depok.

"Seharusnya enggak layak lah ya, enggak layak untuk membuat hal seperti itu apalagi mengatasnamakan satu kota," kata Idris kepada wartawan.

Dia menegaskan, vandalisme yang terjadi di Gua Hira itu yang diduga dilakukan warga Depok sangat tidak etis. Bahkan itu sama saja dianggap membuka aib orang Depok.

"Ini kan dia membuka aibnya orang Depok yang mungkin yang tidak setuju seluruh warga Depok ketika dia mengatasnamakan nama Depok," pungkas Wali Kota Depok Mohammad Idris. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini