Sukses

Cara Membuat AC Tak Berdampak Buruk Bagi Lingkungan

Berikut adalah cara menggunakan AC, namun tetap bisa meredam dampak buruk terhadap lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta - Menurut Badan Energi Internasional (The International Energy Agency/IEA), jumlah unit air conditioner (AC) di gedung-gedung di seluruh dunia akan mencapai 5,6 miliar pada tahun 2050, naik hampir tiga kali lipat dari sekitar 2 miliar unit saat ini.

Permintaan yang meningkat merupakan salah satu masalah energi paling kritis. Untuk meredam efek panas yang berbahaya tanpa 'memanaskan' Bumi, tentu membutuhkan sejumlah solusi.

Antara lain mulai dari AC yang lebih efisien, jalanan yang lebih teduh, hingga teknologi baru yang secara fundamental mengubah cara kita untuk tetap merasa sejuk.

"Kebanyakan AC terbilang relatif murah dan sangat tidak efisien. Standar kinerja energi yang harus dipenuhi tidak sebanding dengan potensinya, dan 95% tidak melebihi batas minimum," kata Iain Campbell, rekan senior di lembaga nirlaba berkelanjutan Rocky Mountain Institute, dikutip dari The Guardian, Selasa (25/7/2023).

Masalah besar lain pada AC adalah kebocoran refrigeran hidrofluorokarbon (HFC), gas panas yang kuat dan penyumbang utama pemanasan global ke atmosfer. Yang paling umum digunakan yaitu jenis R-410A, sekitar 2.000 kali lebih kuat daripada karbon dioksida.

Saat mesin bekerja, zat pendingin bergerak dalam tabung antara area bertekanan rendah dan tinggi, berubah menjadi gas karena menyerap panas dari dalam dan melepaskan panas ke luar saat mengembun kembali menjadi cairan.

Dalam bentuk gasnya, HFC dapat merembes keluar melalui sambungan pipa (unit rumah biasa mungkin kehilangan 10% refrigerannya setiap tahun) atau dapat terlepas seluruhnya jika AC dibuang tanpa dikeringkan dengan benar.

Sederhananya, unit AC memang berdampak signifikan pada masalah pemanasan global, meskipun hal ini dapat sangat dikurangi jika kamu menggunakan unit dengan cara yang benar dan memastikan kamu melakukan upaya untuk mempertahankannya agar berfungsi optimal.

Kesalahan dapat terjadi jika unit AC yang kamu miliki di rumah menggunakan energi dalam jumlah besar (lebih dari yang dibutuhkan) atau jika gas yang digunakan bocor atau dibuang secara tidak benar.

Berikut adalah cara menggunakan AC, namun tetap bisa meredam dampak buruk terhadap lingkungan.

Pilih Ukuran dan Jumlah Unit AC yang Tepat untuk Rumah

Unit yang terlalu kecil atau tidak cukup bertenaga untuk sebuah ruangan akan menggunakan lebih banyak energi untuk melakukan pekerjaan yang sama.

Unit harus memiliki ukuran yang tepat untuk menyeimbangkan udara panas yang masuk dari ruangan dengan udara dingin yang dipompa keluar.

Mungkin lebih terjangkau untuk memilih unit yang lebih kecil, tetapi dalam jangka panjang, kamu akan dikenakan biaya lebih banyak untuk tagihan energi dan jejak karbon akan meningkat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Servis Rutin

Seperti halnya ketel, ada tugas-tugas tertentu yang harus dilakukan dengan AC. Beberapa di antaranya dapat dilakukan sendiri, seperti mengganti dan membersihkan filter.

Namun, penting agar unit AC diservis oleh seorang profesional setidaknya setahun sekali untuk memeriksa komponen di dalamnya.

Dengan melakukan perawatan rutin dan menjaga penyejuk udara, kamu dapat menjaga AC beroperasi pada efisiensi optimal, mengurangi tagihan, dan meminimalkan penggunaan energi dalam jangka panjang. Ini sama-sama menguntungkan bagi lingkungan dan dompet kamu juga.

Pasang Termostat yang Dapat Diprogram

Sebagian besar unit penyejuk udara modern dikendalikan melalui remote control atau aplikasi di smartphone, sehingga kamu bisa dengan mudah tetap mengontrol suhu dalam rumah.

Untuk melangkah lebih jauh demi efisiensi, kamu dapat memasang termostat yang dapat diprogram untuk memastikan unit AC tidak dibiarkan menyala secara tidak sengaja dan menggunakan energi saat tidak diperlukan.

Kamu dapat memprogram termostat AC untuk menyala pada waktu-waktu tertentu, misalnya ketika orang-orang akan berada di dalam ruangan dan mematikan ketika tidak ada orang.

3 dari 4 halaman

Ganti Unit Lama yang Tidak Efisien

Jika kamu memasang unit penyejuk udara untuk waktu yang lama (misalnya, lebih dari tujuh tahun), kemungkinan unit tersebut tidak lagi bekerja dengan efisiensi.

Saat mengganti AC, kamu harus memilih unit berperingkat tinggi (misalnya A++ ErP) untuk efisiensi agar tidak menambah biaya tagihan energi dan meningkatkan jejak karbon.

Pilih Unit Tanpa Saluran dan Sistem Terpisah

Unit sistem terpisah dipasang per ruangan jika diperlukan, sehingga kamu dapat mengatur suhu dan iklim setiap ruangan di rumah (bergantung pada berapa banyak yang dipasang).

Dengan cara ini, kamu memiliki kontrol yang lebih besar dan akurat atas ruangan mana yang didinginkan atau dipanaskan.

Opsi ini juga tidak menghabiskan lebih banyak energi dan hemat biaya untuk bisa tetap mempertahankan lingkungan tempat tinggal yang sejuk dan nyaman.

4 dari 4 halaman

Infografis Suhu Panas Melanda Sebagian Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini