Sukses

Spotify Live Resmi Ditutup, Sempat Jadi Pesaing Clubhouse

Spotify Live tidak memungkinkan untuk terus berdiri sebagai aplikasi independen sehingga terpaksa ditutup.

Liputan6.com, Jakarta - Spotify menutup Spotify Live, aplikasi live streaming audio yang dirilis untuk menjadi pesaing Clubhouse. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Music Ally melalui TechCrunch. 

Dalam keterangan yang diterima The Verge, Selasa (4/4/2023), juru bicara perusahaan, Gayle Gaviola Moreau mengonfirmasi Spotify akan segera menghentikan operasional aplikasi tersebut. 

Menurutnya, Spotify Live tidak memungkinkan untuk terus berdiri sebagai aplikasi independen. Sementara itu, Spotify menunjukkan akan terus menawarkan fitur live audio secara terbatas di aplikasi utama Spotify, seperti listening parties. Fitur ini memungkinkan penggemar teratas untuk terkoneksi dengan artis favoritnya di ruang virtual.

“Sementara aplikasi Spotify Live dimatikan sepenuhnya, kami akan terus berinvestasi, berinovasi, dan bereksperimen pada format baru untuk pembuat dan pendengar di seluruh dunia,” kata Gaviola Moreau.

Gaviola menambahkan, Spotify telah mengamati penggunaan berbagai fitur di aplikasi ini yang akan terus dikembangkan untuk memberikan pengguna pengalaman yang lebih baik.

“Kami telah melihat hasil yang menjanjikan dalam kasus penggunaan listening party yang berfokus pada artis, yang akan terus kami jelajahi untuk memfasilitasi interaksi langsung antara artis dan penggemar,” lanjutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kilas Balik Berdirinya Spotify Live

Layanan streaming musik ini pertama kali meluncurkan Spotify Live pada 2021 dengan nama Greenroom. Saat itu, aplikasi ini dirilis untuk menyaingi Clubhouse yang sedang populer.

Bahkan, Spotify mengakuisisi layanan audio Betty Labs senilai 67,7 juta dolar Amerika Serikat untuk mengembangkan audio siaran langsung. Untuk meningkatkan daya tarik dan semakin dikenal publik, Greenroom kemudian berganti nama menjadi Spotify Live. 

Akan tetapi, Spotify menghentikan dana untuk kreator di Spotify Live dan membatalkan sejumlah acara original di platform ini.

“Kami yakin ada masa depan untuk interaksi penggemar-kreator secara langsung di ekosistem Spotify; namun, berdasarkan pembelajaran kami, ini tidak lagi masuk akal sebagai aplikasi mandiri,” kata Gaviola Moreau.

3 dari 4 halaman

Ramadhan Hub di Spotify Hadir dengan Tampilan Baru

Di samping itu, Spotify terus mengembangkan inovasi terbaru untuk menjangkau lebih banyak pengguna. Di momen Ramadan ini, Spotify menghadirkan Ramadhan Hub untuk pengguna di Indonesia yang memungkinkan pengguna mendengarkan beragam konten seputar Ramadhan yang sudah dikurasi.

Beberapa konten yang tersedia di Ramadhan Hub mulai dari musik, podcast, hingga diskusi. Untuk tahun ini, Spotify memperbarui tampilan hub sehingga memberikan pengalaman berbeda.

Ketika pengguna membuka aplikasi Spotify, mereka bisa langsung menemukan highlight konten, kutipan kata-kata mutiara dari podcast, artist clips, musik, dan podcast terbaru setiap hari dengan tema yang berbeda setiap minggu.

Spotify juga menyajikan konten yang dipersonalisasi pada playlist Your Ramadhan 2023, sehingga pengguna bisa melihat deretan lagu dan konten diskusi yang sedang populer di daerahnya, termasuk episode podcast spesial Ramadhan terbaru.

Pengguna dapat langsung menuju laman utama aplikasi Spotify di smartphone. Mulai 22 Maret pula, pengguna sudah bisa menikmati konten musik dan podcast dengan tema mingguan yang dikurasi khusus untuk setiap momen.

4 dari 4 halaman

Hadirkan Konten Vertikal Ala TikTok

Di sisi lain, Spotify telah mengungkap desain baru aplikasinya pada gelaran Stream On 2023 beberapa waktu lalu. Dalam event tersebut, Spotify memperlihatkan preview tampilan baru dari konten video podcast, klip musik, hingga audiobook di platform mereka. 

Menurut perusahaan, perubahan ini akan mempermudah pengguna untuk menemukan hal-hal baru untuk ditonton dan didengarkan. 

Dengan halaman yang dapat digulir secara vertikal, desain baru Spotify mengingatkan pada aplikasi lainnya, seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. Melalui perubahan yang dilakukan, platform ini mungkin ingin mengubah aplikasi dari sekadar pemutar musik.

Sebelumnya, Spotify telah menghadirkan berbagai fitur seperti podcast, buku audio, dan lainnya sehingga menjadi wadah bagi berbagai content creator. Selama bertahun-tahun, Spotify juga telah berupaya untuk menempatkan musik, podcast, dan lainnya secara berdampingan untuk menarik lebih banyak pengguna. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.