Sukses

5 Cara Tingkatkan Penjualan dengan Live Streaming

Live streaming saat ini dinilai menjadi salah satu strategi pemasaran utnuk menjual produk, dengan cara yang lebih interaktif, unik, informatif, sekaligus menghibur para calon pembeli.

Liputan6.com, Jakarta - Live streaming saat ini dinilai menjadi salah satu strategi pemasaran utnuk menjual produk, dengan cara yang lebih interaktif, unik, informatif, sekaligus menghibur para calon pembeli.

Platform e-commerce Lazada mengklaim, penggabungan pengalaman berbelanja dengan hiburan atau shoppertainment ini, sudah menjadi tren yang semakin berkembang sebagai salah satu bentuk promosi bagi para penjual.

Partogi Baringbing, Live Streaming Lead Lazada Indonesia mengatakan, strategi ini memungkinkan jenama dan penjual untuk bisa menawarkan dan mendemonstrasikan produk mereka kepada pelanggan secara real-time.

Selain itu, strategi ini juga dapat memberikan hiburan dan informasi yang pada akhirnya mendorong keterlibatan jenama dan penjual, lebih dekat dengan pelanggan.

"Konsep ini menghasilkan pengalaman yang lebih berkesan dibandingkan berbelanja offline dan terbukti membantu brand dan seller meningkatkan penjualan," kata Partogi.

Salah satu yang memanfaatkan live streaming sebagai bentuk strategi dalam meningkatkan penjualan adalah platform penyedia layanan top up games dan produk digital Unipin.

Unipin menjadi salah satu bisnis yang memanfaatkan kanal LazLive di aplikasi Lazada, untuk meningkatkan penjualan mereka.

Poeti Fatima, General Manager Business UniPin mengatakan, pada festival belanja di ulang tahun Lazada Maret lalu, mereka berhasil mencatat penjualan fantastis dengan peningkatan penjualan lebih dari 50 persen.

Dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (16/6/2022), Poeti mengungkapkan, mereka menjadikan live streaming sebagai salah satu saluran promosinya.

Maka dari itu, berikut beberapa tips dari UniPin memanfaatkan live streaming untuk meningkatkan penjualan dan meraih hati konsumen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengenali Target dan Waktu Siaran

1. Mengenali target pasar untuk membuat konten yang menarik

Poeti mengatakan, penjual harus dan kenal karakter dari penonton atau target konsumennya, untuk bisa mengemas konten live streaming dengan menarik.

Konten yang menarik adalah konten yang relevan dengan target konsumen dan produk yang menjual. Poeti mengatakan, target konsumen dari UniPin adalah gamer.

Maka, UniPin harus membuat konsep live streaming yang sesuai dengan keinginan gamer itu. Salah satunya adalah dengan mengundang influencer gaming dan membahas sebuah gim atau tips bermain gim.

2. Pilih waktu terbaik untuk siaran

Poeti menyarankan para penjual untuk bisa mengidentifikasi waktu terbaik untuk siaran, misalnya saat tanggal gajian, mega-campaign, weekend, hingga jam pulang kerja.

 

3 dari 5 halaman

Momen Branding

3. Jadikan momen branding, bukan hanya jualan produk

Poeti mengatakan, banyak penjual yang ogah menggunakan live streaming untuk berjualan karena keuntungan yang kecil.

Perlu diketahui, banyak penjual yang memberikan diskon besar-besaran demi menarik perhatian konsumen. Hal ini bisa membuat laba menurun secara drastis.

Poeti mengatakan, mindset sekedar untuk meraih laba sebesar-besarnya saat livestreaming memang tidak salah, namun menurutnya live streaming juga bisa dijadikan platform branding.

"Jadi penjual tidak harus mengejar keuntungan penjualan, tapi juga bisa mendapatkan return of investment yang jelas dengan menganggap live streaming sebagai platform untuk branding agar bisa terus lebih dekat dan melibatkan konsumen," kata Poeti.

 

4 dari 5 halaman

Manfaatkan FOMO

4. Strategi FOMO untuk mendorong penjualan saat live streaming

Untuk mendorong agar penonton melakukan transaksi saat siaran langsung, Poeti mengungkapkan bahwa UniPin menggunakan strategi fear of missing out (FOMO) dengan diskon besar- besaran hingga 50 persen.

Menurutnya, strategi ini dilakukan untuk menciptakan urgensi bagi konsumen agar tidak melewatkan diskon besar-besaran ini dan membeli produk.

"Biasanya UniPin memberikan batas waktu untuk diskon ini, dari 15 menit hingga 30 menit," kata Poeti. "Secara tidak langsung, batas waktu ini akan memengaruhi cara berpikir konsumen untuk segera membeli produk yang ditawarkan," imbuhnya.

 

5 dari 5 halaman

Product Knowledge

5. Tingkatkan product knowledge pembawa acara

Tingkat pengetahuan produk atau product knowledge pembawa acara juga penting agar live streaming bisa menjadi alat pemasaran yang efektif.

Poeti mengatakan, dengan tingkat product knowledge yang tinggi, pembawa acara bisa memberikan edukasi terhadap suatu produk maupun mendorong terjadinya transaksi saat siaran berlangsung.

Product knowledge yang tinggi juga dapat mengurangi risiko terjadinya sesi yang kurang interaksi. Dengan interaksi tinggi, diharapkan live streaming dapat menjadi alat pemasaran yang efektif untuk menjangkau penonton secara instan.

Dalam beberapa menit, penjual dapat menarik perhatian penonton dengan membagikan informasi yang menarik dan menghibur mengenai brand dan produknya, memberikan sebuah pengalaman "langsung" bagi penonton, seperti layaknya pengalaman dalam toko fisik.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.