Sukses

Tiongkok Batasi Waktu Anak Main Game Online, Cuma Tiga Jam dalam Sepekan

Tiongkok juga meminta agar perusahaan game online tunduk pada aturan baru tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Tiongkok memutuskan untuk membatasi durasi bermain game online pada anak-anak muda. Hal itu demi mengurangi kecanduan game pada usia muda.

Kantor berita Xinhua melaporkan, di bawah aturan ini, para gamers muda tampaknya hanya akan bisa menghabiskan satu jam bermain game online di hari Jumat, akhir pekan atau Sabtu dan Minggu, serta hari libur.

Mengutip The Guardian, Rabu (1/9/2021), National Press and Publication Administration mengatakan bahwa pemain game di bawah 18 tahun hanya boleh bermain pada jam 8 hingga 9 malam waktu setempat di hari-hari tersebut.

Regulator juga meminta agar perusahaan game online tidak memberikan layanan kepada anak di bawah umur dalam bentuk apapun di luar jam tersebut. Selain itu, perusahaan juga diminta memastikan telah menerapkan sistem verifikasi nama asli.

Langkah tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut adanya laporan yang mengatakan, anak-anak menggunakan identitas orang dewasa untuk menghindari aturan yang berlaku.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Industri Diminta Patuh

Sebelumnya, otoritas setempat telah membatasi waktu anak muda untuk bermain game selama 1,5 jam sehari dan tiga jam pada hari libur.

National Press and Publication Administration juga mengatakan pada Xinhua, mereka akan meningkatkan frekuensi dan intensitas inspeksi pada perusahaan game online.

Hal itu demi memastikan mereka menerapkan batas waktu bermain, serta memiliki sistem anti-kecanduan.

Menurut regulator, tujuan dari aturan baru ini adalah "secara efektif melindungi kesehatan fisik dan mental anak di bawah umur."

Aturan itu juga mendesak perusahaan game Tiongkok untuk "selalu memprioritaskan kebaikan sosial dan secara aktif menanggapi masalah masyarakat."

3 dari 4 halaman

Hanya Menyebut Game Online

Meski begitu, dikutip dari Tech Crunch, aturan ini hanya secara spesifik menyebutkan game online. Sehingga belum ada aturan untuk game single player.

Selain itu, belum jelas apakah game konsol atau game dari luar negeri harus menerapkan sistem pendaftaran berbasis nama asli yang baru ini.

Tencent, salah satu perusahaan teknologi terbesar Tiongkok yang juga bergerak di industri game itu pun merespon aturan baru tersebut.

"Tencent menyatakan dukungannya yang kuat dan akan melakukan segala upaya untuk menerapkan persyaratan yang relevan dari pemberitahuan sesegera mungkin," kata mereka.

Sebelumnya, Tencent menyatakan mereka akan membatasi waktu bermain bagi anak di bawah umur, serta melarang anak di bawah 12 tahun melakukan pembelian dalam game.

Hal itu dilakukan usai munculnya artikel dari media pemerintah Economic Information Daily, surat kabar yang berafiliasi dengan Xinhua News Agency, yang menyebut bahwa game sebagai sebuah "opium spiritual".

(Dio/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis Dampak Game Online

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.