Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah titik lokasi di Kota Semarang tergenang air karena hujan sejak Jumat (5/2/2021) malam hingga Sabtu siang.
Bencana yang melanda sejumlah kawasan kota Semarang ini ternyata menuai perhatian warganet hingga keyword Semarang menjadi trending topic.
Artikel untaian doa dari warganet untuk penduduk di Kota Semarang paling populer pada kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (7/2/2021).
Advertisement
Tak hanya itu, pembaca juga penasaran soal pemerintah militer Myanmar hentikan sementara akses internet, dan Elon Musk ingin bikin terowongan di bawah kota Miami.
Lebih lengkapnya simak berita berikut ini.
Baca Juga
1. Semarang Dilanda Banjir, Warganet Ramai-Ramai Kirim Doa
Hujan yang mengguyur Kota Semarang sejak Jumat (5/2/2021) malam hingga Sabtu siang menyebabkan sejumlah titik langganan banjir tergenang air luapan drainase, seperti di kawasan Kota Lama, Museum Bubakan, Kaligawe, Mangkang, dan daerah lainnya.
Hingga saat ini, Minggu (7/2/2021), hujan masih mengguyur Semarang. Peristiwa ini pun menuai perhatian warganet hingga menjadikan keyword Semarang menjadi trending topic di Twitter Indonesia.
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
2. Pemerintah Militer Myanmar Hentikan Sementara Akses Internet
Ribuan warga Myanmar turun ke jalan di Kota Yangon untuk berunjuk rasa memprotes kudeta pemerintahan militer yang terjadi 1 Februari 2021.
Pada saat bersamaan, pemerintah militer justru memperlambat akses internet di negara tersebut.
Advertisement
Menurut kelompok monitoring NetBlocks Internet Observatory, pemadaman internet hampir total berlaku, pasalnya konektivitas diturunkan ke 16 persen dari biasanya. Demikian dikutip dari BBC, Minggu (7/2/2021).
Â
Advertisement
3. Elon Musk Mau Bikin Terowongan di Bawah Kota Miami
Elon Musk mengatakan ke Wali Kota Miami bahwa perusahaannya Boring Company akan membangun terowongan sepanjang 3,2 Km di bawah Kota Miami, Florida, AS.
Uniknya, terowongan di bawah kota besutan Elon Musk digadang-gadang "hanya" membutuhkan investasi sebesar USD 30 juta (setara Rp 420 miliar).
Advertisement
Padahal sebelumnya pejabat perhubungan setempat menyebut setidaknya dibutuhkan USD 1 miliar untuk membangun infrastruktur serupa.
(Ysl/Isk)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.