Sukses

Teknologi Baru Bantu Pasien Kanker untuk Kelola Gejala Secara Mandiri

Teknologi baru ini memungkinkan mereka melaporkan gejala dari rumah dan menerima saran secara instan tentang apakah mereka harus mengelola gejala itu sendiri atau mencari pertolongan medis.

Liputan6.com, Jakarta - Para pasien kanker kolorektal, payudara, atau ginekologi stadium awal turut serta dalam uji coba sistem eRAPID, yang dikembangkan oleh University of Leeds.

Teknologi baru ini memungkinkan mereka melaporkan gejala dari rumah dan menerima saran secara instan tentang apakah mereka harus mengelola gejala itu secara mandiri atau mencari pertolongan medis.

Mereka melaporkan pengendalian gejala dan kesehatan fisik yang lebih baik pada pekan-pekan awal pengobatan. Sistem ini disebut mampu mencegah penurunan gejala pada sekitar 9 persen pasien setelah 12 pekan.

Selain itu, para pasien dilaporkan lebih percaya diri dalam mengelola kesehatan mereka pada akhir masa percobaan empat bulan mereka. Hasilnya, peningkatan kebugaran fisik pasien dapat dicapai dengan cara lebih hemat biaya tanpa meningkatkan beban kerja dokter.

Ini merupakan uji coba pertama yang menawarkan saran otomatis dan salah satu dari sedikit penelitian yang berfokus terutama pada pasien kanker stadium awal yang pengobatannya bertujuan untuk menyembuhkan kanker.

Pimpinan proyek Galina Velikova, proseor di Leeds Institute of Medical Research di St James's, University of Leeds, dan di Leeds Cancer Centre, Leeds Teaching Hospitals NHS Trust mengatakan pemantauan pasien kanker secara jarak jauh ini berpotensi menjadi pendekatan yang berpusat pada pasien.

Selain itu, pendekatan ini juga dinilai aman dan efektif untuk mendukung pasien selama proses pengobatan kanker. "Ini juga dapat mengelola beban kerja klinis yang terus meningkat untuk perawatan kanker," tutur Velikova dikutip dari rilis pers via Eurekalert, Senin (11/1/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hasil penelitian menjanjikan

Sementara itu, Dr Kate Absolom, peneliti di Leeds Institute of Medical Research di St James's dan di Leeds Institute of Health Sciences di University of Leeds menuturkan hasil menjanjikan dari penelitian ini akan membantu membuka jalan bagi pengembangan dan penyempurnaan intervensi dalam konteks kanker secara lebih luas di masa depan.

Uji coba eRAPID ini dilakukan untuk menetapkan apakah pengendalian gejala dapat ditingkatkan menggunakan saran otomatis dalam rangka meningkatkan kebugaran pasien.

 

3 dari 3 halaman

Desain penelitian

Penelitian ini melibatkan 508 pasien berusia 18 hingga 86 tahun yang memulai kemoterapi di Leeds Cancer Centre. Semua pasien menerima perawatan biasa mereka dan 256 di antaranya memakai eRAPID sebagai perawatan tambahan.

Para peserta menjawab serangkaian pertanyaan khusus kanker melalui pelaporan gejala secara daring sepekan sekali atau ketika gejala baru muncul, selama periode studi yang berlangsung 18 pekan.

Menggunakan tingkat keparahan gejala, algoritme komputer yang dirancang oleh para peneliti dan dokter menilai semua tanggapan dan menentukan saran yang diterima pasien.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.