Sukses

Tips Garap Film Berbekal Smartphone dari Sutradara Keluarga Cemara

Liputan6.com, Seoul - Sosok Yandy Laurens tak dimungkiri telah menjadi salah satu sutradara yang kini diperhitungkan di Indonesia. Berawal dari sejumlah film pendek, dia memulai debut sebagai sutradara film panjang lewat Keluarga Cemara.

Saat mengunjungi Seoul, Korea Selatan dengan Samsung Galaxy Note 10, Yandy pun sempat memberikan sejumlah tips penting dalam membuat film berbekal smartphone. Proses itu dimungkinkan sebab beragam fitur di Galaxy Note 10 dianggap sudah mendukung.

Bahkan, proses pembuatan film sudah dapat dilakukan sejak awal pra-produksi dengan memanfaatkan Galaxy Note 10. Dalam hal ini, Yandy mengatakan kehadiran S-Pen berguna saat kreator ingin merencanakan sebuah produksi film.

"Sebagai awal pra-produksi, kreator dapat mencari ide dan membuat coretan lebih dulu, lalu dibuat mind map. Dari pecahan itu, nanti akan ada satu ide yang menjadi fokus," tuturnya menjelaskan kepada para awak media di Seoul, Korea Selatan, Rabu (19/9/2019),

Selain itu, Yandy juga menuturkan bahwa film harus memiiki cerita yang terstruktur. Dalam hal ini, struktur cerita di film biasanya terdiri dari tiga babak. Jadi, selain ada setup harus ada bagian penyelesaian.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tahap Produksi

Setelah itu, kreator harus pula memikirkan tahap produksi. Yandy menjelaskan salah satu yang penting adalah merencanakan beragam tipe pengambilan gambar yang dilakukan, termasuk angle hingga pergerakan kamera.

"Biaasanya saya akan diam dulu untuk memperhatikan sekitar, mana yang maksimal. Lalu pikirkan pengambilan gambar. Untuk hal ini, kreator dapat memanfaatkan beragam fitur yang ada di Galaxy Note 10. Mulai dari zoom in mic, super steady, tiga lensa, hingga super slow-mo," ujar Yandy menjelaskan.

Terakhir, kreator juga harus memperhatikan pra-produksi dari film yang sedang digarapnya. Yandy menyarankan agar kreator menyimpan file hasil perekamanan film ke tiga folder berbeda.

3 dari 3 halaman

Proses Editing

Pemisahan ini dilakukan agar kreator sudah menentukan file mana yang pasti dimasukkan ke dalam film, file yang kemungkinan akan dimasukkan, dan file yang sebenarnya tidak masuk hitungan, tapi dapat saja dipakai jika dirasa cocok saat proses editing.

"Editing adalah proses berkala. Jadi, buka kemungkinan baru. Maksudnya, tidak terlalu terpaku. Kalau mau melakukan perombakan file, jangan langsung hapus, agar bisa dikombinasikan. Untuk melakukannya, kreator dapat memanfaatkan software bawaan di Galaxy Note 10 atau Adobe Rush," ujarnya mengakhiri pembicaraan.

(Dam/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.