Sukses

Technologue.id Gelar GeekTalk Bahas Industri Esports Tanah Air

Technologue.id kembali menggelar acara GeekTalk yang mengangkat tema industri gim online di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Technologue.id kembali menggelar acara GeekTalk yang membahas mengenai isu terkini di dunia teknologi. Kali ini, tema yang dibahas mengenai perkembangan industri gim online di Indonesia.

Adapun pembicara yang dihadirkan dalam acara ini adalah Managing Director Onic Esports Justin Widjaja, Chief Operation Officer tim Alter Ego Indra Hadiyanto, dan Manager Esports Telkomsel Rezaly S. Afhany.

Salah satu pembahasan dalam acara ini adalah mengenai pertumbuhan gim elektronik di Tanah Air yang berpengaruh pada para gamer profesional. Karenanya, Technologue.id menyediakan ruang berbagi pengalaman dan pengetahuan bahwa gamer bisa menjadi profesi menjanjikan.

"Kami berusaha terus mengikuti perkembangan isu terkini yang berkembang di industri teknologi, baik Indonesia maupun dunia. Esports sedang menjadi 'anak emas' yang didukung penuh oleh kalangan swasta maupun pemerintah," tutur founder Technologue.id Denny Mahardy dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (3/7/2019).

Perlu diketahui, industri gim di Indonesia memang terus bekembang dengan jumlah pemain sebanyak 60 juta orang dari total penduduk Indonesia sebesar 261,7 orang.

Jumlah ini semakin bertambah seiring melambungnya popularitas esports di Indonesia. Menurut perkiraan, jumlah pemain itu akan meningkat menjadi 100 juta orang pada 2020.

Studi yang dilakukan Newzoo juga menyebut pendapatan dari industri gim di Indonesia mencapai USD 879,7 dan menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar ke-16 untuk industri gim dunia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perkembangan Esports di Indonesia

Kendati demikian, perkembangan esports di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah perbedaan pandangan mengenai industri gim dan esports itu sendiri.

Beberapa masyarakat masih menganggap gim merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang, bukan cabang olahraga yang dijalankan profesional. Padahal, pengembangan tim esports profesional membutuhkan manajemen yang solid.

Manajemen itu terdiri dari manajer, sales, dan marketing yang mengemban tanggung jawab penting agar operasional tim berjalan lancar. Bahkan, ada beberapa tim yang memiliki departemen merchandise untuk memproduksi barang dari tim kreatif.

"Masing-masing divisi harus mandiri dan melakukan fungsi masing-masing. Model bisnis tim esports tidak hanya soal kompetisi, melainkan content creation untuk mencapai exposure, reach, dan engagement," tutur Manager Director Onic, Justin Widjaja.

Sementara itu Chief Operating Officer tim esports Alter Ego, Indra Hadiyanto, menuturkan pemain merupakan bintang. Oleh sebab itu, manajemen tim selalu memprioritaskan talenta.

"Bicara karir di esports, banyak sekali yang dapat ditemukan. Stigma negatif tentu ada, tapi pemain harus menunjukkan keseriusan agar lebih maju dan profesional," tuturnya.

Tidak hanya itu, kesiapan infrastruktur pendukung kegiatan esports, terutama jaringan telekomunikasi masih menjadi tantangan utama bagi perkembangan bidang ini di Indonesia.

"Untuk menyiasati hal itu, kami lakukan subsidi silang, termasuk esports. Ada branch sampai ke Manokwari untuk menggelar turnamen kecil-kecilan secara rutin," tutur Manager esports Telkomsel, Rezaly S. Afhany.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.