Sukses

Tips Agar Akun WhatsApp Kamu Tak Dicuri Lewat Fitur Ganti Nomor

Nomor ponsel yang dipakai sebagai identitas WhatsApp ternyata bisa diambil alih oleh pihak lain lewat fitur ganti nomor.

Liputan6.com, Jakarta - Nomor ponsel yang dipakai sebagai identitas WhatsApp ternyata bisa diambil alih oleh pihak lain. Dalam menjalankan aksinya, si penipu memanfaatkan fitur ganti nomor atau change number.

Nomor ponsel lama pun bisa tergantikan dengan nomor baru jika korban mengeklik link atau tautan verifikasi yang dikirimkan resmi oleh pihak WhatsApp.

Begitu link diklik, korban tersebut bakal kehilangan akses WhatsApp dengan nomor lama. Akses grup, admin grup, profil, hingga kontak teman-teman korban bakal didapatkan oleh si penipu.

Pakar Keamanan Siber Alfons Tanujaya berbagi beberapa tips agar pengguna tak terjerat pencurian akun WhatsApp ini.

Untuk pengguna WhatsApp, Alfons menyarankan agar selalu waspada jika WhatsApp mengirimkan link verifikasi tanpa adanya permintaan ganti nomor dari pengguna itu sendiri.

"User jangan mudah mengeklik link verifikasi ganti nomor. Karena sekali klik, artinya pengguna sudah setuju untuk mengubah nomor WhatsApp mereka ke nomor baru," kata Alfons saat dihubungi Tekno Liputan6.com, Jumat (25/1/2019).

Artinya, jika pengguna tidak merasa telah mengganti nomor teleponnya ke nomor baru, mereka harusnya tidak menghiraukan berbagai SMS yang masuk, meski dari pihak WhatsApp sekaligus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jangan Mudah Percaya

Pengguna juga diminta untuk tidak mudah percaya jika ada orang yang meminta pengguna untuk mengeklik link verifikasi ganti nomor. "Jangan mudah percaya," tutur Alfons.

Lebih lanjut, pendiri PT Vaksincom ini mengingatkan agar pengguna WhatsApp lain yang merupakan teman si korban tidak mudah percaya saat mereka diminta mengirimkan uang ke rekening pelaku.

"Pengguna WhatsApp lain jangan mudah percaya kalau ada yang minta dikirimi uang. Jangan sampai yang niatnya membantu malah jadi korban juga," katanya.

Aktifkan Two-Factor-Authentication

Sebagai orang yang berkecimpung di bidang keamanan siber, Alfons juga menyarankan agar pengguna mengaktifkan fitur keamanan bernama Two-Factor-Authentication.

"Di WhatsApp ada fitur Two-Factor-Authentication. Artinya, setiap ganti nomor, untuk masuk ke nomor baru pengguna harus memasukkan PIN. Nah, kalau lupa PIN itu, akun WhatsApp-nya hilang," kata Alfons.

3 dari 3 halaman

Aktifkan Two-Factor-Authentication

Alfons mengatakan, jika pengguna mengaktifkan fitur tersebut, saat ada pihak tak bertanggung jawab mencoba mengambil alih nomor telepon, mereka akan kerepotan.

Pasalnya sebelum berhasil masuk ke WhatsApp, mereka diwajibkan memasukkan PIN untuk mengakses akun tersebut.

Yang penting, saat menggunakan fitur keamanan ini, pengguna harus ingat PIN yang dipakainya untuk login ke WhatsApp.

Namun, Alfons juga menyebut, PIN berisi enam angka itu bisa di-backup dengan email.

"Kalau lupa, bisa di-backup email," tuturnya.

Sebagai pakar keamanan, Alfons menuturkan, upaya yang dilakukan WhatsApp untuk berganti nomor telepon sudah sesuai prosedur. Dalam hal ini, WhatsApp meminta verifikasi ke pengguna.

Namun demikian, Alfons menyayangkan aplikasi pesan milik Facebook ini menggunakan link untuk verifikasi, alih-alih memakai kode One Time Password (OTP) yang memerlukan pengguna untuk membuka SMS dan memasukkannya manual ke aplikasi pesan.

"Antisipasinya sebaiknya dari sisi WhatsApp lebih memprioritaskan keamanan ketimbang kemudahan. Harusnya security itu di atas kemudahan," katanya.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.