Liputan6.com, Jakarta - Artikel tentang perbandingan tarif Go-Jek dan Grab per kilometernya yang baru saja diberlakukan penyedia transportasi paling diburu pembaca Tekno Liputan6.com.
Berita terpopuler lainnya datang dari detail tarif Go-Jek per kilometer, dan daftar smartphone Android rentan dibobol.
Penasaran? Simak tiga berita terpopuler pada Selasa (16/8/2018) berikut ini:
Advertisement
Baca Juga
1. Perbandingan Tarif Baru Go-Jek dan Grab
Go-Jek baru saja menyesuaikan tarif jarak dekatnya dengan kenaikan yang cukup signifikan. Lalu, bagaimana dengan tarif Grab? Berikut ini perbandingannya.
Tarif rata-rata jarak dekat Go-Jek di luar jam sibuk menjadi berkisar antara Rp 2.200-3.300 per kilometer, naik dari sebelumnya Rp 1.600 per kilometer untuk jarak dekat.
Sementara Grab telah menyesuaikan tarif layanannya sejak Mei 2018. Penyedia transportasi online asal Malaysia ini mematok tarif Rp Rp 2.300 per kilometer, dari yang sebelumnya Rp 1.600 per kilometer.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
2. Go-Jek Naikkan Tarif per Kilometer, Ini Detailnya
Go-Jek melakukan penyesuaian tarif yang diterima mitra driver. Tarif rata-rata jarak dekat di luar jam sibuk menjadi berkisar antara Rp 2.200 - 3.300 per kilometer, naik dari sebelumnya Rp 1.600 untuk jarak dekat.
Tarif rata-rata jarak dekat untuk mitra driver di Jabodetabek berdasarkan observasi lapangan di luar jam sibuk berkisar antara Rp 2.200 – 3.300 per kilometer. Go-Jek juga mengklaim, memberikan tambahan penghasilan untuk layanan yang dilakukan mitra driver saat tengah malam.
Advertisement
3. 4 Merek Smartphone Android Ini Rentan Dibobol Lewat Aplikasi Bawaan
Tidak semua ancaman keamanan yang mengintai smartphone itu berasal dari aplikasi ‘luar’ yang kita instal atau unduh di sembarang sumber.
Faktanya, ancaman keamanan siber ini juga bisa berasal dari aplikasi bawaan (pre-installed) smartphone itu sendiri. Dengan kata lain, ancaman tersebut sudah dipasang langsung dari pabriknya.
Adalah peneliti dari perusahaan keamanan Kryptowire, yang belum lama ini menemukan 38 jenis kerentanan yang bisa digunakan untuk memata-matai dan factory reset.
(Ysl/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement