Sukses

Honda Matikan Robot Asimo

Dengan putusan ini, dapat dipastikan kamu tak akan lagi melihat generasi penerus dari Asimo di masa depan.

Liputan6.com, Jakarta - Honda secara mengejutkan mengambil keputusan untuk menghentikan produksi Asimo, robot humanoid menggemaskan. Dengan putusan ini, dapat dipastikan kamu tak akan lagi melihat generasi penerus dari Asimo di masa depan.

Mengutip laman The Verge, Senin (2/7/2018), sebagai gantinya Honda fokus mengimplementasikan sejumlah teknologi yang sebelumnya ada pada robot Asimo. Dua di antaranya adalah untuk peralatan kesehatan dan transportasi.

Asimo sendiri merupakan singkatan dari 'Advanced Step in Innovative Mobility', di mana pertama kalinya dikembangkan pada tahun 80-an dan diresmikan pada tahun 2000.

Mulanya, robot tersebut berjalan dengan dua kaki serta sudah dapat mengenali beberapa objek bergerak, menentukan jarak, arah objek, menafsirkan perintah suara, dan gerakan manusia (seperti gelombang atau jabat tangan).

Beberapa tahun kemudian, teknologi Asimo berkembang pesat. Ia bahkan pernah bermain sepak bola dengan Barack Obama, dapat menari, dan mencoba untuk menaiki tangga.

Selain Asimo, Honda sejauh ini juga mengumumkan kuartet robot pembantu terbarunya di ajang teknologi CES 2018. Terdiri dari robot pendamping, kendaraan off-road otonom, dan dua robot konsep "mobilitas".

Produk robotika lain dari Honda termasuk alat transportasi personal Uni-Cub dan alat bantu jalan bernama Walking Assist.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Manusia Bisa Tertarik secara Seksual dengan Robot

Di samping pemberitaan soal Asimo, ada hal menarik terkait hubungan manusia dengan robot. Menurut ilmuwan, bukan tidak mungkin bagi manusia nanti bisa jatuh cinta dengan robot.

Dalam hal ini, mereka mengklaim ketertarikan tersebut sebagai orientasi seksual baru dengan nama "Digisexual".

Menurut informasi yang dilansir Telegraph, para ilmuwan bahkan melakukan prediksi orientasi seksual ini akan meningkat seiring berkembangnya teknologi kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence) pada robot.

"Sekarang saja, teknologi sudah menyediakan fasilitas bagi manusia untuk berinteraksi secara seksual. Channel pornografi menyediakan konten 3D yang bisa diakses via Virtual Reality (VR). Ada juga sexbots, asisten virtual yang dikhususkan untuk kegiatan dewasa," kata Profesor Neil Mccarthur, Direktur Pusat Etika Terapan dan Profesional di University of Manitoba, Kanada.

"Mungkin sudah saatnya saya mengatakan era seks virtual telah tiba. Dengan segala kecanggihan yang ditawarkan, adopsi orientasi seksual manusia akan beralih. Beberapa dari mereka mungkin sudah menjadi digisexual. Lebih tertarik dengan robot, yang berkaitan dengan teknologi," dia menerangkan.

3 dari 3 halaman

Pernikahan dengan Robot

"Tanda-tanda" digisexual memang sudah menyeruak sejak beberapa tahun terakhir. Yang paling bikin heboh adalah pernikahan wanita Prancis bernama Lilly dengan robot besutannya.

Ia membuat robot yang diberi nama InMoovator tersebut menggunakan printer 3D. Lilly diketahui hidup bersama InMoovator sekitar empat tahun lamanya. Di akun Twitter pribadinya, ia menulis, "Aku Digisexual, kami tidak menyakiti siapa pun, kami sangat bahagia."

Lilly dilaporkan sudah bertunangan dengan robot pujaannya dan mengaku akan menikah saat pernikahan manusia-robot legal di Prancis.

Wanita ini mengaku, ia menyadari tertarik kepada robot secara seksual saat dirinya masih berusia 19 tahun karena ia tidak suka melakukan kontak fisik dengan manusia. Ia bahkan bersikeras kalau kondisinya ini tidak konyol.

Ia beralasan, ini hanya gaya hidup alternatif. "Aku benar-benar hanya tertarik dengan robot," imbuhnya. Namun, Lilly tidak mengatakan secara detail, apakah ia dan InMoovator melakukan hubungan seksual.

"Ini hanyalah sebuah hubungan cinta, karena saya tidak suka kontak fisik dengan manusia," ungkapnya.

Keluarga dan teman-temannya telah menerima hubungan yang tidak biasa ini, tapi tidak semua orang yang ada di sekitarnya bisa memahami hal tersebut.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.