Sukses

Tragis, Pria Ini Tewas Gara-Gara Ikut Kuis Berburu Mata Uang Digital

Liputan6.com, Jakarta - Platform tanya jawab online, AskFM, belum lama ini menggelar sebuah kuis. Platform ini meminta pendaki untuk mencari harta karun.

Harta karunnya berupa mata uang digital (cryptocurrency), yaitu ASKT sebanyak 500 ribu token. Nilainya mencapai US$ 50 ribu (setara Rp 696,82 juta). 

Tantangan ini merupakan perayaan AskFM yang baru saja merilis mata uang digitalnya.

“Kalau kamu cukup berani, pergi dan ambillah,” kata suara robot yang mendeskripsikan tantangan kepada pemirsa, dilansir dari Oddity Central, Sabtu (23/6/2018).

Sayangnya, acara ini justru memakan korban. Salah satu pendamping para pendaki tertinggal dan tak berhasil mundur. Pendamping ini dianggap meninggal dunia.

“Di Puncak Everest, cuaca sangat buruk, kemudian kami turun. Kami pergi ke Camp 4 yang berada pada sekitar 7.900 meter dan ada Sherpa (pendamping) yang sekarat. Hanya itu yang kami ketahui,” kata salah seorang pendaki asal Ukraina.

Pendamping itu diidentifikasi sebagai Lam Babu. Ia adalah seorang pendaki profesional yang telah menaklukkan tiga puncak Everest dan puncak-puncak lainnya yang mencapai 8 ribu meter, yaitu Cho Oyu, Manaslu.

Aksi tantangan ini menunjukkan AskFM tak takut mengambil risiko. Selain itu, mata uang digital mereka diklaim lebih unggul daripada yang lainnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dampak Blockhain, Teknologi di Balik Mata Uang Digital

Adopsi blockhain ternyata lebih dari sebatas bitcoin dan cryptocurrency atau mata uang digital lainnya. Teknologi blockhain akan mengubah tatanan 19 industri di dunia. 

Secara definisi, blockchain adalah besaran digital yang terdesentralisasi, meliputi transaksi-transaksi, dan bekerja dengan data yang diatur melalui serangkaian catatan yang disebut blok. Sistem blockchain juga diklaim memiliki proteksi yang tinggi.

"Teknologi blockhain memang mulai mencuat ke publik berkat Bitcoin. Banyak orang kemudian mempersepsikan, dua hal tersebut sama. Padahal sebenarnya potensi yang dihasilkan dari blockhainjauh lebih luas dari sekedar mata uang digital," jelas Direktur CTI Group, Rachmat Gunawandi Jakarta, Rabu (7/3/2018).

Mengutip pernyataan para pakar teknologi, dia memprediksi blockhain akan mendisrupsi 19 industri.

Sektor keuangan misalnya, di mana teknologi itu bisa menghilangkan fungsi perantara dalam proses transaksi antara dua belah pihak.

Selain itu, Rachmat menjelaskan, blockhain juga dapat berdampak pada sektor kesehatan untuk membantu proses diagnosis pasien yang lebih cepat dan akurat.

3 dari 3 halaman

Nilai Bisnis Meningkat

Menurut data dari lembaga riset Gartner, nilai bisnis yang akan diciptakan oleh adopsi blockhain secara global akan meningkat menjadi US$ 176 miliar pada 2025, dan akan melonjak menjadi US$ 3,1 triliun pada 2030.

Mayoritas inisiatif terkait blockhain berada di sektor jasa keuangan, termasuk perbankan.

Diikuti oleh pemerintahan, energi dan supply chain. Gartner juga memprediksi, industri perbankan akan mendapatkan nilai bisnis sebesar US$ 1 miliar dari adopsi blockhain hingga akhir 2020, khususnya dari penggunaan mata uang digital.

Lebih lanjut Rachmat menambahkan, untuk dapat sukses mengadopsi blockhain, perusahaan perlu melakukan beragam pendekatan yang memerhatikan beberapa aspek seperti proses bisnis, teknologi, operasional, skill, budaya perusahaan, hingga kematangan digital perusahaan itu.

"Selain itu, bisnis juga perlu mempertimbangkan tantangan yang mungkin hadir dari adopsi blockhain, seperti kesulitan memilih platform yang keandalannya belum teruji. Blockhain kan market, ketersediaan skill, manajemen data, dan keamanannya masih terbilang baru," pungkas Rachmat.

Reporter: Arie Dwi Budiawati

Sumber: Dream.co.id

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.